Meriahkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad dengan Dzikir, dan Sholawat hingga Tarian Sufi
Gambar 1. Suasana dzikir dan sholawatan (Doc pribadi)
Sabtu (04/01), Banyak keragaman budaya dan tradisi dalam merayakan hari besar seperti Maulid Nabi Muhammad SAW. Setiap daerah tentu saja memiliki budaya sendiri dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Desa Dlimas bersama dengan KKN Tim 1 Undip menggelar dzikir dan sholawatan bersama. Pelaksanaan ini dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Kegiatan ini dilaksanakan di kompleks Masjid Nurul Huda Dlimas dan dimulai pukul 20.00 sampai 24.00 WIB.
Ada yang berbeda dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini. Hal ini dikarenakan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad dimeriahkan dengan tarian Sufi yang dilakukan oleh dua orang penari Sufi. Tarian Sufi atau tarian yang berputar-putar tiada henti. Tarian ini lekat dengan pemikiran Sufistik islam. Terdapat banyak filosofi dalam gerakan berputar-putar tersebut.
Tarian Sufi dianggap sebagai bagian dari meditasi diri yang memiliki kaitan erat dengan tasawuf. Hal ini yang menyebabkan penari Sufi dapat berputar selama berjam-jam tanpa merasa pusing. Gerakan berputar memiliki makna menemukan tujuan hidup yang hakiki, yaitu mencari Tuhan dan merasakannya dalam gerakan yang berputar.
Gambar 2. Tarian Sufi (Doc pribadi)
“Harapannya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat diisi dengan kegiatan positif oleh masyarakat, contohnya dengan dzikir dan sholawat. Sehingga insya Allah dapat membawa berkah” ujar Sukiswo, Kepala Desa Dlimas dalam sambutannya. (KKN Tim 1 Desa Dlimas 2020)
Editor : Ragil Saputra