POTENSI USAHA LOKAL DESA BUTUH
Desa Butuh – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu potensi perekonomian yang umumnya dikelola oleh perseorangan ataupun kelompok. Umumnya para pekerja UMKM disebut juga sebagai pekerja informal. Namun, pekerja UMKM tidak bisa dipandang sebelah mata karena mereka dapat bekerja secara mandiri untuk menciptakan lapangan usaha ekonomi yang dapat menyelamatkan perekonomian perseorangan tersebut maupun kelompok.
Desa Butuh, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang juga memiliki sejumlah UMKM, yang sebagian besar dikelola oleh perorangan. Berdasarkan hasil observasi lapangan mahasiswa KKN Desa Butuh, ditemukan usaha-usaha skala rumah tangga yang membuat produk olahan dari hasil produksi sumberdaya yang ada di Desa Butuh dan sekitarnya. Di Dusun Kemloko, terdapat usaha olahan keripik rumahan yang dikerjakan secara perorangan. Bu Hartati, pengelola usaha ini mengolah pisang, ketela, talas, renteng atau bayam untuk dijadikan keripik. Bu Hartati mengatakan bahwa beliau bekerja bersama dengan seorang saudara perempuannya dan memperoleh bahan baku olahan keripik dari Pasar Kembangsari atau dari lahan pertaniannya. Sedangkan pemasaran dari keripiknya masih bersifat lokal yaitu di warung sekitar Desa Butuh.
Selain olahan keripik, terdapat usaha besar yaitu usaha rempah kering yang terdapat di Dusun Butuh Kidul Desa Butuh. Usaha ini dikelola oleh Bu Yatemi dan telah beroperasi selama 6 tahun. Karena cuaca di Desa Butuh tidak terlalu menjanjikan untuk mengeringkan rempah-rempah tertentu, Bu Yatemi memiliki pabrik pengeringan di Nagasari.Usaha Bu Yatemi ini berskala nasional, dimana wilayah pemasarannya telah mencapai Kota Medan dan Jakarta. Dalam satu bulannya, Bu Yatemi mengirimkan rempah kering ke Medan sebanyak 3 kali. Selain itu, Bu Yatemi juga menjual rempah keringnya kepada perusahaan jamu dan perusahaan mie nasional. Bahan baku usaha ini diperoleh tidak hanya dari Kabupaten Semarang, namun dari Kalimantan dan Sulawesi.
Salah satu UMKM di Desa Butuh ialah usaha roti kelapa Pak Suwandi Dusun Godean. Usaha ini dijalankan oleh keluarga Pak Suwandi di rumahnya. Usaha ini merupakan usaha turun temurun dari orang tua Pak Suwandi. Wilayah pemasaran roti kelapa ini umumnya mengikuti pesanan dari masyarakat sekitar Desa Butuh atau ke pasar-pasar di Kabupate
n Semarang dan Kota Semarang. Pak Suwandi tidak memiliki karyawan untuk menjual roti kelapanya, sehingga setiap paginya Pak Suwandi akan pergi ke pasar di Kabupaten Semarang atau Kota Semarang. Satu buah roti kelapa Pak Suwandi dijual dengan harga Rp900,00. Bahan baku dari usahanya diperoleh dari Pasar Kembangsari.
Pemasaran UMKM warga Desa Butuh sebagian besar masih mencakup wilayah Desa Butuh dan sekitarnya. Harapannya pemasaran produk olahan masing-masing UMKM dapat disebar lebih meluas lagi, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan dalam lingkup Desa Butuh saja. Selain itu, banyak pelaku usaha UMKM yang belum mendapatkan banyak informasi mengenai pendaftaran usaha atau izin usaha seperti yang diamanahkan oleh Kementrian Koperasi dan UKM Indonesia. Sehingga, harapannya dalam program mahasiswa KKN, akan diadakan edukasi terkait pendaftaran atau perizinan usaha UMKM di Desa Butuh.