Memasyarakatkan Sholawat dan Menyolawatkan Masyarakat Sedan
Sedan, Rembang – (24/1) Kabupaten Rembang dikenal sebagai Kota Santri, di mana banyak tokoh nasional yang berasal dari kota garam ini. Salah satu ulama yang kita kenal ialah alm. KH Maimoen Zubair, serta ulama lainnya yang kesohor kewaliannya yang ada di Indonesia pada zamannya. Begitu pun di Desa Sedan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang sangat terasa “aura” kesantriannya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pondok pesantren, posisi Madrasah Diniyah (Madin) yang setara dengan pendidikan formal, budaya lelaki yang bepergian mengenakan sarung, dan banyaknya penjual kaligrafi atau lukisan tokoh agama.
Pada hari Selasa, 21 Januari 2020 lalu Pemdes (pemerintah desa) Sedan dengan Remas (remaja masjid) Syatho menggelar Sedan Bersholawat bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, Habib Zainal Abidin Baagil, Habib Hasyim Al Jufri dan Habib Hamid Al Kaff di Lapangan Desa Sedan. Turut hadir Koramil, Polsek serta Perangkat Kecamatan Sedan. Acara ini dibuka oleh Bapak H. M. Dzawinnuha selaku sekretaris desa yang mewakili Pemdes Sedan. Dalam sambutannya, beliau berterima kasih kepada Pemdes Sedan, Remas Syatho, para donatur, masyarakat Desa Sedan dan sekitarnya yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik. Tidak luput mahasiswa KKN Tim 1 Sedan dari Undip dan masyarakat setempat juga ikut terlibat dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Pemerintah Desa Sedan menginginkan acara ini menjadikan masyarakat Desa Sedan dan sekitarnya lebih mecintai Rasulullah Muhammad SAW, bisa memasyarakatkan sholawat dan menyolawatkan masyarakat. Acara diikuti dengan khikmat oleh seluruh peserta kegiatan.
Selanjutnya acara inti, yaitu bersholawat yang dipimpin Habib Ali Zainal Abidin Assegaf serta diiringi oleh Hadrah Az Zahir dari Pekalongan. Walaupun sempat hujan dan menyebabkan lapangan becek, tidak menyurutkan ribuan hadirin khususnya para Zahir Mania (sebutan penggemar Az Zahir) dari berbagai daerah memeriahkan acara ini, begitu pula dengan KKN Desa Sedan. Acara ini berlangsung kurang lebih selama 4 jam yang diakhiri dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Editor: Mas’ut