Mahasiswa Undip Ajarkan Olah Diversifikasi Komoditas Susu Sapi
Semarang (14/1) – Mahasiswa KKN UNDIP TIM I melakukan peninjauan terhadap peternak sapi di Desa Polobogo. Selain menggeluti bidang pertanian, warga Desa Polobogo juga menggeluti bidang peternakan yang cukup strategis dalam menopang perekonomian. Hidup di daerah dataran tinggi memberikan keuntungan bagi seluruh warga desa, pasalnya daerah dataran tinggi memiliki iklim dan kondisi udara yang cukup baik untuk mengembangbiakkan hewan ternak. Sapi perah menjadi hewan “primadona” yang banyak diternak oleh warga. “Hampir setiap rumah di Desa Polobogo memelihara sapi, dan di setiap rumah minimal mempunyai dua atau tiga sapi”. Ujar Ibu Aminah selaku Ibu Kepala Dusun Kebonpete, Desa Polobogo.
Sebagaimana peternak pada umumnya, kegiatan berternak sapi di Desa Polobogo masih dilakukan dengan cara tradisional. “Pada pagi hari biasanya warga desa pemilik sapi ke kebun untuk mengambil rumput gajah sebagai sumber makanan utama sapi, selain itu melimpahnya singkong di desa ini juga dimanfaatkan sebagai pakan alternatif sapi yang diyakini warga dapat meningkatkan kualitas susu sapi yang dihasilkan” keterangan Ibu Aminah terkait budaya berternak sapi warga Desa Polobogo.
Warga Desa Polobogo biasanya memerah sapi pada sekitar jam 7 pagi dan jam 4 sore. Produksi susu yang dihasilkan warga dari perahan hanya dijual kepada pengepul yang keliling desa untuk mengambil susu dari rumah ke rumah. Rata-rata susu yang dihasilkan oleh satu ekor sapi pada setiap harinya mencapai 12 liter. Dengan melimpahnya susu yang ada, sayangnya belum dimanfaatkan dengan maksimal karena belum ada inovasi dari warga desa untuk mengolah susu sapi agar mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi dibanding hanya dijual dalam bentuk mentahnya saja. Setiap liter susu sapi yang dijual ke pengepul dihargai Rp 4.500,- per liter susu sapi.
“Inovasi untuk mengembangkan peternakan sapi perah di Desa Polobogo belum mengarah pada olahan produk susu murni untuk dijadikan berbagai macam produk yang mempunyai nilai ekonomi lebih sehingga dapat dijual untuk membantu perekonomian warga. Baik untuk dijadikan kosmetik, produk kesehatan, minuman maupun makanan siap saji”. Ujar Ibu Aminah. Kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan susu sapi menjadi kendala tersendiri yang dialami oleh warga. Dengan hadirnya mahasiswa KKN UNDIP TIM I yang hadir di Desa Polobogo, warga desa mempunyai harapan bahwa nantinya akan ada pencerdasan dan transfer learning oleh mahasiswa KKN tentang inovasi pemanfaatan susu sapi agar dapat meningkatkan ekonomi warga Desa Polobogo.