KKN Undip Risaukan Produk Olahan Nogosaren Yang Tidak Populer

Pemalang (30/01), Desa Gombong adalah desa yang mempunya potensi sayur mayur yang sangat besar, makadari itu mayoritas warga Desa Gombong mempunyai mata pencaharian sebagai petani sayur, tidak sedikit juga dari masyarakat Desa Gombong yang berprofesi sebagai peternak juga.
Mengingat mayoritas profesi masyarakat Desa Gombong sebagai petani sayur, biasanya sayuran yang tidak terjual akan membusuk dan hanya dibuang begitu saja. Berangkat dari situ sudah banyak kelompok tani yang membuat produk olahan dari berbagai sayuran salah satunya adalah sayur labu siam. Kelompok Wanita Tani Sumber Rezeki yang diketuai oleh Ibu Watri contohnya, kelompok tani ini sudah membuat berbagai macam produk olahan dari berbagai sayuran seperti, keripik singkong, stick dari sayur labu siam, dan yang membuat kami tertarik adalah dodol labu siam. Dalam perjalanannya kelompok wanita tani sumber rezeki sudah pernah menjuarai juara 1 desa mandiri pangan tingkat provinsi. Tetapi, ada satu hal yang disayangkan yaitu pemasaran yang belum maksimal. Pemasaran yang dilakukan oleh kelompok wanita tani sumber rezeki masih mengandalkan pemasaran secara langsung, dan hanya menaruh barang dagangannya di toko-toko yang ada di Desa Gombong saja.
Berangkat dari situ, Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi tentang optimalisasi pemasaran untuk meningkatkan daya jual produk olahan tersebut. Sosialisasi ini diawali dengan penjelasan tentang pemasaran itu sendiri serta penjelasan tentang pentingnya branding bagi keberlangsungan usaha dari kelompok wanita tani sumber rezeki serta penjelasan tentang packaging yang menarik supaya dapat menarik perhatian orang-orang yang ingin beli.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan kelompok wanita tani sumber rezeki dapat meningkatkan daya jual produk olahan dan produk olahan yang diolah oleh Kelompok Wanita Tanis umber rezeki ini dapat dikenal dikalangan masyarakat luas terutama masyarakat kota Pemalang.