Cara Menyulap Biji Nangka Menjadi Tepung Biji Nangka
Batang (5/2/2020), Buah nangka merupakan salah satu sumber vitamin, mineral, dan serat terbaik untuk tubuh. Namun, manfaat nangka bagi kesehatan tidak hanya terdapat dalam buahnya saja. Tahukah anda bahwa biji buah nangka mengandung lebih banyak nutrisi jika dibandingkan dengan daging buahnya. Bahkan biji nangka diketahui juga mengandung kandungan anti-oksidan.
Pemanfaatan pada biji buah nangka di masyarakat luas masih sangat terbatas, yaitu hanya dengan merebus dan menyangrai dan belum dimaanfaatkan sebagai komoditi yang memiliki nilai yang lebih. Pemanfaatan tepung biji nangka menjadi untuk produk panganan merupakan upaya untuk meningkatkan penganekaragaman pangan. Melalui keanekaragaman pangan tersebut, kita dapat menghindari ketergantungan pada suatu jenis bahan makanan, contohnya tepung terigu. Tepung biji nangka dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan atau sebagai Bahan Makanan Campuran (BMC) pengganti tepung terigu, diantaranya sebagai bahan untuk membuat mie, kue dan lain-lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tepung biji nangka memiliki kandungan dan nilai gizi yang melebihi tepung terigu.
Nilai gizi tersebut adalah dalam setiap 100 gram tepung biji nangka mengandung 2,89% abu; 9,67% protein; dan 7,46% serat, sedangkan pada tepung terigu memiliki nilai 0,06% abu; 8,9% protein; dan 0,009% serat. Tepung biji nangka juga memiliki nilai karbohidrat, lemak, dan air yang rendah dibandingkan tepung terigu yaitu pada 100 gram tepung biji nangka mengandung 75,64% karbohidrat; 1,19% lemak; dan 10,58% air dan pada tepung terigu yaitu 77,3% karbohidrat; 1,3% lemak, 0,06% air. Dari data penelitian tersebut, sudah dipastikan bahwa tepung biji nangka dapat dijadikan sebagai potensi pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan tepung terigu.
Mahasiswa KKN Tim I Undip melaksanakan sosialisasi pengolahan tepung biji nangka. Sosialisasi ini dilaksanan di Balai Desa Bulu dengan sasaran target yaitu ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kegiatan dimulai dengan pengenalan informasi kandungan gizi yang terdapat dalam biji nangka dilanjutkan dengan cara pengolahan biji nangka menjadi tepung biji nangka tersebut serta penjelasan praktik-praktik kegunaan dari tepung biji nangka tersebut.
Sayang, dalam acara sosialisasi tersebut mendapatkan kendala yaitu padamnya arus listrik yang terjadi pada Desa Bulu, sehingga penyampaian materi tidak bisa ditampilkan menggunakan proyektor. Para mahasiswa sudah mengantisipasi masalah tersebut, dengan membagikan brosur yang berisikan garis besar pengolahan biji nangka menjadi tepung biji nangka sehingga ibu-ibu PKK terlihat antusias dalam mengikuti sosialisasi tersebut. Diharapkannya dengan adanya sosialisasi ini, dapat menjadikan pengolahan tepung biji nangka ini menjadi suatu badan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Desa Bulu untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat sekitar.
Editor : Ragil Saputra