DESA SENDANGAGUNG BUAT NATA DE YAMMY (OLAHAN NATA DARI BENGKOANG), EMANG BISA?

nata

REMBANG – Selasa, 28 Januari 2020 diselenggarakan  kegiatan sosialisasi Program Kerja oleh Mahasiswa KKN Undip Tim 1 yang bertempat di Balai Desa Sendangagung, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang. Bentuk program yang diselenggarakan adalah Pelatihan pembuatan nata dari bengkuang, perhitungan ekonomi dan cara pemasarannya.  Nata dikenal sebagai salah satu produk makanan fermentasi yang berbentuk gelatin seperti agar – agar atau kolang- kaling yang dapat dipakai sebagai bahan pengisi es krim, pencampur fruit cocktail, dan yoghurt.

sesi 1

Sesi pertama yaitu pelatihan pembuatan nata, pembuatan nata tidak begitu sulit, dan biaya yang dibutuhkan juga tidak begitu banyak. Proses pembuatan nata de yammy meliputi 6 tahapan, yaitu:

  1. Pengenceran dan penyaringan cairan,
  2. Perebusan,
  3. Inokulasi dengan starter,
  4. Fermentasi,
  5. Pemanenan dan penetralan, dan

Usaha pembuatan nata dari hasil air rebusan bengkuang ini merupakan alternatif usaha yang cukup menjanjikan (prospektif) dikarenakan melimpahnya bengkuang di Desa Sendangagung saat panen dan belum diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi, bahkan dengan menggunakan 1 ton bengkuang dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 30.191.300.

sesi 2

Sesi kedua merupakan pelatihan terkait perhitungan ekonomi dari usaha nata de yammy yang meliputi, yang pertama mengenai perhitungan biaya seperti biaya investasi, operasional dan biaya pokok produksi. selanjutnya dijelaskan tentang perhitungan laba kotor dan laba bersih serta benefit cost ratio. selanjutnya dijelaskan tentang perhitungan minimal harga penjualan produk (Biaya Variable Unit), minimal produk yang terjual (BEP unit), dan titik impas balik modal (Pay back time).

sesi 3

Sesi Ketiga yaitu penjelasan mengenai design kemasan dan cara pemasaran produk. Design kemasan produk meliputi komposisi dan nilai gizi produk nata de yammy. untuk cara pemasaran dijelaskan mengenai segmentasi pasar dan kebijakan harga, sedangkan media promosi meliputi media online melalui Facebook, Instagram dan onlineshop, offline melalui brosur, dan stiker yang ditempel pada bagian penutup produk, dan Word of mouth (WOM) yaitu pemasaran dari mulut ke mulut.

peserta

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK karena sasaran utamanya memang ditujukan untuk ibu-ibu yang sudah berumah tangga. Selain dari ibu-ibu PKK juga dihadiri oleh sebagian perangkat desa dan dosen Universitas Diponegoro

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk mempraktekkannya di rumah untuk dijadikan usaha, sehinggga dapat meningkatkan pendapatan dari masyarakat desa.