Pendampingan dan Pemanfaatan Urin Sapi dan Nasi Basi untuk Pupuk Organik Cair (POC)
Semarang – Tanggal, 15 Febuari 2019 dilaksanakan kegiatan pendampingan Pendampingan dan Pemanfaatan Urin Sapi dan Nasi Basi untuk Pupuk Organik Cair (POC) oleh Raudhotul Rizqiyana mahasiswa ilmu biologi KKN TIM 1 UNDIP 2019 di desa Dadap Ayam, kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Program ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai pemanfaatn limbah urine sapi dan limbah nasi basi yang berlimpah di Desa untuk dimanfaatkan menjadi pupuk. Urine sapi dan nasi basi diketahui memiliki banyak khasiat bagi pertumbuhan tanaman. Banyaknya para warga Dadap Ayam yang berternak sapi membuat limbah kotoran sapi menjadi berlimpah dan menyebabkan bau tak sedap dan kurangnya pemanfaatan nasi sisa yang hanya langsung dibuang saja. Kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan urine sapi membuat urine sapi terbuang percuma sedangkan dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kandungan unsur kimia pada urine sapi lebih banyak dan cocok digunakan sebagai pupuk organik cair (POC) begitu juga dengan kandungan yang dimiliki oleh nasi yang telah basi.
Dalam program ini urine sapi yg dibutuhkan sebanyak 1 liter yang dicampur dengan berbagai bahan termasuk tetes tebu dan EM4 yang didiamkan selama 2 minggu. Pupuk yang telah didiamkan selama 2 minggu kemudian dapat digunakan. Pengaplikasian pupuk cair ini dapat disiramkan dan disemprotkan ke daun. Pupuk cair ini dapat digunakan untuk berbagai tanaman palawija dan perkebunan kecuali padi. Dengan adanya program ini diharapkan agar pengolahan limbah urine sapi lebih bermanfaat dan tidak mencemari udara dan perairan proses yang sama dilakukan dalam pembuatan pupuk organik cair untuk bahan nasi basi. Nasi harus di kumpulkan dan difermentasikan terlebih dahulu.