Edukasi Pembuatan Silase Menggunakan em4 dan Molases Terhadap Kandang Ruminansia

Limbangan, Ulujami, Pemalang (17/01/19). Pada hari Kamis telah dilakukan program kerja “Edukasi Pembuatan Silase Menggunakan em4 dan Molases Terhadap Kandang Ruminansia”, program kerja tersebut merupakan pemberian edukasi terkait bagaimana cara penggunaan bahan kimia untuk membantu pengelolaan kandang. Yang mana program ini dilakukan oleh Puspita Arum Sasi dari Tim I KKN 2019, kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum khususnya yang mempunyai kandang ruminansia baik itu skala kecil maupun besar. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat dapat memanfaatkan kotoran ternak sebagai bahan pendukung perkebunan yaitu berupa pupuk kandang.
eknologi EM4 adalah teknologi budidaya pertanian untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman, dengan menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. EM4 merupakan kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan yang berasal dari alam Indonesia, bermanfaat bagi kesuburan tanah, pertumbuhanan dan produksi tanaman serta ramah lingkungan. EM4 mengandung mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari bakteri Asam Laktat (Lactobacillus Sp), Bakteri Fotosentetik (Rhodopseudomonas Sp),Actinomycetes Sp, Streptomyces SP dan Yeast (ragi) dan Jamur pengurai selulose, untuk memfermentasi bahan organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap oleh akar tanaman. Teknologi EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang, dan telah diterapkan secara luas di negara-negara lain di seluruh dunia, seperti Amerika, Brasil, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Srilanka, India, Pakistan, Selandia Baru, Australia dan lain-lain. Selain untuk Pertanian kini tersedia untuk EM4 Peternakan, EM4 Perikanan dan EM4 Pengolahan Limbah dan Toilet
Cara membuat Bokashi dengan bahan tersebut diatas adalah sbb :
- Larutkan EM4 dan Molas kedalam air dengan dosis 1-10 cc perliter air
- Campur bahan-bahan Bokashi(jeramI, pupuk kandang, serbuk gergaji, dll) tersebut secara merata
- Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30% (bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak akan keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas kembali maka adonan akan megar).
- Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari
- Periksa suhu setiap hari, pertahankan . suhu gundukan adonan 40- 500C. Jika suhu lebih dari 500C, bukalah karung penutup dan gundukan dibalik-balik agar suhunya turun mendekati suhu 40-500C, kemudian ditutup kembali. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam sekali.
- Setelah 4-7 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.