Pelatihan Diversifikasi Tempe Menjadi “Nugget Tempe”

Sukorejo, Ulujami, Pemalang (12/01/19). Pada hari Sabtu telah dilakukan program kerja “Pelatihan Diversifikasi Tempe Menjadi ‘Nugget Tempe’”, program kerja tersebut merupakan pelatihan penggunaan tempe menjadi produk olahan dengan maksud menambah varian hasil olahan. Yang mana program ini dilakukan oleh Randho Fitullah Adam dari Tim I KKN 2019, kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat mempunyai variasi lain untuk produk olahan dari tempe yang bisa digunakan sebagai produk diversifikasi untuk strategi penjualan yang baru atau dapat dikonsumsi sendiri.
Tempe adalah makanan orang Jawa yang terbuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”.
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.