Pendampingan dan Edukasi terhadap Masyarakat Mengenai Bahaya Body Shaming di Media sosial

(16/07) Body Shaming memiliki banyak perasaan-perasaan negatif pada diri kita, salah satu contohnya adalah perasaan tidak berharga. Perasaan negatif yang semakin lama semakin menumpuk ini akan membuat seseorang dapat mengalami depresi, di mana kehidupan dirasa sangat menyedihkan dan tidak ada orang lain yang mau menerima diri mereka apa adanya. Hal inilah yang sering kali membuat mereka ingin mengakhiri hidup agar tidak merasakan kesedihan yang berlarut-larut. Dikutip dari suara.com

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Diponeogoro akhirnya melakukan aksi pendampingan dan edukasi mengenai bahaya Body Shaming di Media Sosial. Alasannya adalah media sosial sering kali digunakan secara tidak benar. Apalagi interaksi mengenai tubuh seseorang yang seharusnya tidak pantas diucapkan. Sosial media menjadi keuntungan bagi orang-orang tersebut karena seolah-seolah kita menjadi orang lain. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara.

Kegiatan edukasi disampaikan secara lengkap. Awalnya, warga terlihat bingung dikarenakan hal body shaming merupakan hal yang tabu bagi mereka. Namun Tim Pengabdian Masyarakat dengan teliti menyampaikan hal tersebut sehingga warga mengerti bahwa body shaming merupakan hal yang tidak pantas apalagi saat berkomunikasi di media sosial.

Harapan dari edukasi tersebut adalah warga dapat lebih baik dalam bicara di media sosial serta dapat memanfaatkan media sosial untuk berbuat baik dan menyebarkan informasi positif.