Pembuatan Pupuk Cair Berbahan Limbah Ikan

Sungapan, Pemalang, Pemalang (29/07/19). Pada hari Senin telah dilakukan program kerja “Pembuatan Pupuk Cair Berbahan Limbah Ikan”, program kerja tersebut merupakan pelatihan tentang bagaimana caranya membuat bahan pendukung pertanian dari sisa-sisah bagian ikan yang tidak terolah. Yang mana program ini dilakukan oleh Heru Banuaji dari Tim II KKN 2019, kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat dapat membuat pupuk nya sendiri sehingga mereduksi biaya yang digunakan untuk merawat pertanian dan mendapatkan hasil yang maksimal, juga mengurangi limbah organik ikan.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik yang tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan perikanan masih cukup tinggi, yaitu sekitar 20–30% . produksi ikan yang telah mencapai 6,5 juta ton pertahun. Hal ini berarti sekitar 2 juta ton terbuang sebagai limbah. Limbahcair industri perikanan mengandung banyak protein dan lemak sehingga mengakibatkan nilai nitrat dan amonia yang cukup tinggi. Limbah ikan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik.
Proses pembuatan pupuk organik cair berlangsung secara anaerob (dalam kondisi tidak membutuhkan oksigen) atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari. Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan organik. Sumber bahan baku organik ini dapat diperoleh dari berbagai limbah. Biasanya untuk membuat pupuk organik ini ditambahkan larutan mikroorganisme untuk mempercepat pendegradasian (Prihandarini, 2014).Pupuk organik berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pemanfaatan limbah ikan juga mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan limbah hasil pengolahan ikan yang dibuang begitu saja tanpa memperhatikan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Pemanfaatan limbah ikan menjadi pupuk organik bertujuan untuk menghasilkan pupuk yang kaya berbagai nutrien yang diperlukan tanaman, mengatasi kelangkaan pupuk, dan mendukung program pemerintah yaitu “Go Organic’ (Hapsari & Welasi, 2013).