Pembuatan Bio-briket dari Limbah Jerami dan Sekam Padi

Cangak, Bodeh, Pemalang (10/07/19). Pada hari Rabu telah dilakukan program kerja “Pembuatan Bio-briket dari Limbah Jerami dan Sekam Padi”, program kerja tersebut merupakan kegiatan pembuatan bio-briket dengan memanfaatkan limbah organik. Yang mana program ini dilakukan oleh Fredy Arief Senjaya dari Tim II KKN 2019, kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat mengurangi limbah organik yang tidak tahu akan di buang kemana, meskipun organik jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan pencemaran.
Pada tahun 2020 ini stok beras di Indonesia masih di angka yang cukup aman, mencapai 2.3 juta ton. Hal ini tentu saja berdampak pada jumlah limbah sekam yang berlimpah. Maka perlu sekali bagi para petani terutama, untuk mengetahui manfaat sekam padi dan berupaya untuk memanfaatkannya.
Sebelum itu perlu diketahui bahwa sekam padi ini merupakan lapisan paling luar dari padi atau sering disebut kulit padi. Menurut sebuah penelitian, sekitar 20% berat padi ini adalah sekam.
Jika dibandingkan dengan jumlah rata-rata produksi beras di Asia sebagai salah satu penghasil beras terbesar di dunia, dalam satu tahun ada sekitar 770 juta ton limbah sekam padi.
Biobriket adalah biomassa yang dipadatkan agar diperoleh bentuk yang lebih seragam daripada biomassa. Bahan baku biobriket yang digunakan adalah limbah padat organik rumah tangga dan serbuk kayu sengon.