Pelatihan Pembuatan Produk Olahan Ikan yaitu Ikan Asap Menggunakan Asap Cair

(05/08) Ikan merupakan salah satu sumber pangan bermutu tinggi, terutama kandungan protein dan omega-3 yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Namun demikian, ikan merupakan bahan pangan yang mudah busuk (high perishable food). Pembusukan pada ikan akan menurunkan kandungan nutrisi secara perlahan. Diperlukan pengolahan dan pengawetan ikan yang mampu mempertahankan daya awet ikan tanpa mengurangi nilai nutrisi ikan dan residunya tidak membahayakan kesehatan manusia. Beberapa kasus seperti pengawetan ikan dengan formalin dan H2O2 dapat membahayakan kesehatan manusia. Maka dari itu diperlukan bahan pengawet yang aman, salah satunya ialah asap cair.

Asap cair (liquid smoke) adalah produk hasil pengembunan dari uap hasil pembakaran dari bahan-bahan yang mengandung karbon serta senyawa hemiselulosa, selulosa dan lignin. Senyawa utama dalam asap cair adalah fenol, karbonil dan senyawa asam. Senyawa fenol dapat menghambat pertumbuhan populasi bakteri dengan memperpanjang fase lag bakteri di dalam suatu produk. Asam memiliki fungsi yang sama dengan fenol namun kemampuannya lebih kuat. Penghambatan pertumbuhan bakteri dapat memperlambat proses pembusukan pada produk makanan. Bahan-bahan yang umunya digunakan untuk membuat asap cair yakni tongkol jagung, tempurung kelapa dan serat kayu. Dikutip oleh warstek.com

Tim pengabdian masyarakat Universitas Diponegoro mengangkat topik tersebut untuk memberikan peluang dagang untuk para warga Desa Pranten, Kabupaten Batang. Ezra Fadhil Wijaya, selaku mahasiswa Universitas Diponegoro memberikan ide asap cair karena mudah dan murah untuk diproduksi.

Harapan dari kegiatan tersebut adalah warga di Desa Pranten dapat memperluas dagang mereka sehingga dapat meningkatkan taraf dari keluarga di Desa tersebut.