Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan sabun berbahan dasar minyak jelantah di Kaliprau Ulujami Pemalang

Kaliprau, Ulujami, Kabupaten Pemalang- Kegiatan Tim Pengabdian Universitas Diponegoro pada tanggal 12 Januari 2019 di desa Kaliprau melakukan Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan sabun berbahan dasar minyak jelantah di Kaliprau Ulujami Pemalang. Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa Kaliprau dan dihadiri oleh sebagian ibu-ibu PKK. Peserta yang hadir diberikan modul sebagai acuan agar nantinya dapat membuat secara mandiri sabun dengan bahan dasar minyak jelantah.
Sabun merupakan kebutuhan utama yang selalu digunakan dalam rumah tangga sehari-hari. Tim menjelaskan mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah secara berlebihan,cara pemurnian minyak jelantah, cara pembuatan sabun dan praktik pembuatan sabun.
Bahan (Resep ini berlaku kelipatannya):
– Minyak jelantah setengah liter (kurang lebih 450 gram)
– Arang secukupnya. Ditumbuk atau jadikan potongan kecil-kecil dimasukkan ke minyak sehari sebelum dipakai
– Soda api 82,46 gram (beli di toko kimia/toko bangunan)
– Pandan/sereh 7-10 lembar, rajang supaya mudah diblender (bisa diganti beberapa sendok kopi, ambil airnya saja. Ampasnya jangan dibuang, bisa untuk masker wajah atau scrub)
– Air 171 gram
Alternatif komposisi resep:
Air 190gr
NaOH 64 gram
minyak 500gr
pandan/sereh/kopi/jahe — pilih salah satu
Resep ini berlaku kelipatannya.
Alat yang dibutuhkan:
* Pengaduk kayu
* Spatula (untuk membersihkan sisa adonan)
* Gelas takar (pilih plastik tahan panas atau kaca)
* Timbangan (lebih baik memakai timbangan digital supaya mendapatkan angka yang presisi)
* Wadah stainless steel atau wadah plastik yang tahan panas (jangan memakai wadah dari aluminium). Wadah ini dipakai untuk mengaduk adonan
* Cetakan tahan panas, bisa memakai cetakan puding, olesi dengan minyak atau baki plastik yang memiliki ketinggian, tetapi alasi dulu dengan plastik tahan panas. Setelah dipakai membuat sabun, jangan dipakai lagi untuk memasak.
* Lap dan koran bekas untuk alas dan membersikan sisa-sisa minyak.
Alat pengaman:
+ Masker
+ Kacamata pelindung
+ Sarung tangan
Peringatan :
- Pastikan tidak menggunakan alat-alat (sendok, wadah) dari alumunium krn reaksinya dgn NaOH akan menghasilkan gas Hidrogen, yg bisa ‘meledak’ atau membuat luapan gas yang sangat banyak.
- Selama proses pembuatan sabun gunakan alat pengaman, ya. Jangan sampai air soda api terkena mata atau kulit. Kalau terkena kulit, akan terasa sedikit gatal dan panas seperti terbakar. Jika kena nyiprat ke tangan segera olesi dengan cuka apel.
Persiapan :
a. Untuk mengurangi bau dan menyerap residu, maka siapkan arang tumbuk dan rendam dalam minyak jelantah sehari sebelumnya. Lalu saring dengan kain (bisa kaos oblong/singlet bekas).
b. Siapkan air pandan, dengan cara blender pandan+air lalu saring, hasil jadi 171 gram. Atau bisa juga air kopi, jadinya 171 gram.
Cara membuat:
(1) Siapkan alat bahan dengan baik, sebelum mulai. Ini penting untuk dilakukan, jangan sampai kita kebingungan saat sudah membuat adonan.
(2) Timbang semua bahan yg diperlukan, agar siap untuk dicampur atau dilarutkan.
(3) Masukkan soda api ke air pandan/air kopi. Jangan terbalik: Jangan sampai air pandan/air kopi yang dituang ke soda api karena bisa meledak. Aduk soda api sampai benar-benar larut lalu biarkan dingin atau sampai suhu ruang. Uap yang keluar selama proses ini jangan sampai terhirup dan jangan sampai airnya terpercik ke mata. Jadi, penting untuk memakai masker serta kacamata pelindung. Selain itu, lakukan proses ini di tempat yang berventilasi bagus. Langsung larutkan di dandang/wadah stainless.
(4) Timbang minyak jelantah yang telah di saring.
(5) Masukkan minyak jelantah ke dalam larutan soda api. Aduk dengan sendok kayu sampai mencapai kekentalan yang mayones, kurang lebih selama 20 menitan (tergantung jelantah apa yang dipakai, untuk minyak curah akan lebih cepat mengental). Ciri trace adalah jika pengaduk diangkat, akan meninggalkan jejak pada adonan.
(5) Tuang ke dalam cetakan yang telah disiapkan. Diamkan semalam. Potong sabun menjadi ukuran yang diinginkan, lalu angin-anginkan di tempat yang berventilasi bagus. Setelah 3-4 minggu, sabun bisa digunakan. Lebih bagus lagi kalau didiamkan sampai 2-3 bulan.