Peningkatan Kualitas Limbah Kulit Kopi sebagai Bahan Pakan Komplit Sapi melalui Teknologi Amoniasi di Desa Candigaron Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Sumowono, Semarang(08/01/19). Pada hari Selasa telah dilakukan program kerja pengabdian masyarakat “Peningkatan Kualitas Limbah Kulit Kopi sebagai Bahan Pakan Komplit Sapi melalui Teknologi Amoniasi di Desa Candigaron Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang”, program kerja pengabdian tersebut merupakan pengaplikasian amoniasi pada limbah kulit kopi untuk pakan ternak. Yang mana program ini dilakukan oleh Dr. Ir. Baginda Iskandar, M.T., M.Si dari Pengabdian Masyarkat Tim I KKN 2019, kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum khususnya yang mempunyai ternak. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat yang memiliki ternak dapat memanfaatkan limbah kulit kopi dari pertanian sebagai salah satu pakan ternak alternatif.
Prinsip amoniasi adalah penggunaan urea sebagai sumber amoniak yang dicampurkan dalam jerami. Amoniasi bisa dilakukan dengan cara basah dan kering.
Cara basah dengan melarutkan urea ke dalam air, kemudian dicampurkan dengan jerami. Pada cara kering, urea langsung ditabur ke jerami secara berlapis. Pencampurannya harus dilakukandalam kondisi hampa udara (anaerob) dan dibiarkan / disimpan selama satu bulan. Urea dalam proses amoniasi berfungsi untuk menghancurkan ikatan-ikatan lignin, selulosa, dan silicayang terdapat pada jerami. Sebab, ketiga komponen itu merupakan factor penyebab rendahnya daya cerna j e r a m i .
Amoniasi dapat meningkatkan kualitas gizi jerami agar dapat bermanfaat bagi ternak. Proses ini dapat menambah kadar protein kasar dalam jerami. Kadar protein kasar diperoleh dari amonia yang terdapat dalam urea.
Amonia berperan memuaikan serat selulosa. Pemuaian selulosa akan memudahkan penetrasi enzim selulase dan peresapan nitrogen, sehingga meningkatkan kandungan protein kasar jerami.