PENGUATAN KOMODITI UNGGULAN MASYARAKAT DESA NYATNYONO, KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG MELALUI TEKNOLOGI PEMBESARAN LELE MUTIARA DENGAN SISTEM BIOFLOK

Nyatnyono (Juni, 2019) – Ungaran Barat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Semarang, yang merupakan salah satu sentra produksi ikan konsumsi air tawar di Jawa Tengah, dengan memiliki luas lahan sekitar 6-8 Ha yang digunakan untuk pemeliharaan ikan lele, nila, patin dan ikan hias. Hasil produksi usaha pembudidaya ikan. Produksi perikanan yang dihasilkan juga mengalami kenaikan rata-rata 35,7 % per tahun. Budidaya lele menghasilkan produksi yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2010 produksi 56,4 ton dan tahun 2012 mencapai 130,5 ton. Nilai tersebut masih dapat ditingkatkan dengan menggunakan sistem teknologi untuk meningkatkan produksi budidaya. Program Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) di bidang budidaya perikanan perlu dilakukan di Dusun Sendang Putri dan Dusun Blanten, Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Program ini dilaksanakanmelalui kerjasama dengan 2 mitra kerja yaitu Pokdakan Mardi Mulyo di Dusun Sendang Putri dan Pokdakan Siwarak Mina Sejahtera di Dusun Blanten.

Dengan melakukan penyuluhan, pelatihan, dan penerapan teknologi ini diharapkan dapat mengkatkan nilai produktivitas ikan lele mutiara per satuan volume media pemeliharaan hingga 3 kali lebih besar dari produksi sebelumnya yang menggunakan teknologi super intenfif dengan penggunaan bioflok dan pemilihan lele mutiara sebagai kultivan budidaya. Bertambahnya volume produksi akan meningkatkan nilai produksi sekaligus menambah keuntungan per kilogram bila dibandingkan dengan produksi budidaya sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.