APLIKASI TEKNIK PETERNAKAN SAPI PERAH TERPADU DALAM MENDUKUNG RINTISAN AGROWISATA DI KAMPUNG TEMATIK KELURAHAN GEDAWANG KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

Semarang (9 Juni 2019), Universita Diponegoro dipimpin Dr. Ir. Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono, M.S., M.Agr. melaksanakan Pengabdian Masyarakat Semarang dengan aplikasi teknik peternakan sapi perah terpadu dalam mendukung rintisan agrowisata di kampung tematik Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

Potensi kawasan Kampung Tematik tersebut, sebagai agrowisata perkotaan berbasis sapi perah memiliki nilai strategis, karena memiliki beberapa manfaat antara lain: sebagai wahana untuk mendiseminasikan teknologi 2 peternakan dan pertanian kepada masyarakat secara umum, memanfaatkan dan melestarikan lingkungan sekitar, menambah nilai estetika pada lingkungan sekitar, meningkatkan pendapatan petani dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar

Pola pakan yang diterapkan di Kelompok Tani “Puspa Hati” masih semi tradisional. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan petani peternak terhadap informasi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas sapi perah dengan efisien dan terjangkau. Pemberian hijauan berupa rumput lapangan dan bahan konsentrat yang hanya berupa ampas tahu atau dedak kasar yang mana kedua bahan tersebut mempunyai kualitas protein yang rendah, sehingga menyebabkan rendahnya produksi dan kualitas susu. Alasan pemberian ampas tahu ini adalah alasan ekonomi, karena harga ampas tahu cukup murah, sedangkan konsentrat masih dirasa mahal. Kendala ampas tahu atau dedak kasar sebagai pakan tambahan adalah kualitasnya yang rendah, baik protein maupun energinya, sehingga memberikan hasil yang tidak optimal. Oleh karena itu perlu transfer teknologi peningkatan produksi dan kualitas susu sapi perah yang praktis dan efektif, serta telah teruji di lapang.