PKM Bagi Kelompok Industri Mebel Berbahan Bambu di Sidodadi Kec. Tegalrejo Kab. Magelang Jawa Tengah Melalui Aplikasi Mesin Bor Duduk dan Pendukungnya untuk Pengerjaan Bambu Berskala di Bawah 5 mm
(05/2019) Kelompok Antarest merupakan kelompok pengrajin bambu yang terletak di Jln Magelang Kopeng (Salatiga) km 12 Sidodadi Tegalrejo Magelang Jawa Tengah. Kelompok ini sudah berdiri cukup lama menjadi cikal bakal kelompok-kelompok pengrajin bambu saat ini di mana anggota kelompok telah mencapai lebih dari 100 orang. Untuk memudahkan koordinasi pengurus dengan seluruh anggota, kelompok pengrajin bambu Antarest berusaha untuk memekarkan menjadi kelompok kecil (cluster) binaan dengan anggota rata-rata 10 – 15 orang.
Bapak Munadi adalah mitra UKM ke-2 dan merupakan salah satu pengrajin bambu senior di Kelompok Antarest dan juga usahawan yang membantu kelompok pengrajin bambu terutama di pengadaan bambu, peralatan kerja, jasa perbaikan alat dan sektor pemasaran. Bidang pengadaan bahan/peralatan dan pemasaran menjadi fokus usaha mitra UKM ini. Hubungan kelompok pengrajin Bambu Raja dengan UKM Munadi sudah terjalin cukup lama sehubungan dengan UKM Bpk Munadi merupakan pengrajin awal yang sudah menekuni lebih lama, dan menjadi panutan pengrajin muda.
Bpk Munadi juga sering melakukan supervisi ke pengrajin untuk meningkatkan kualitas produk pengrajin bambu. Sektor pengadaan, pelatihan sumberdaya dan pemasaran perlu didukung oleh semua unit jasa
dan keberadaannya ternyata mampu menggerakkan ekonomi pedesaan. Dan industri pengolahan dan pengrajin bambu dan sejenisnya umumnya merupakan usaha padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja.
Pemasaran produk mebel dan ukir bambu di kelompok pengrajin Bambu Raja dilakukan pada semua produk perabot rumah meliputi meja, kursi, pembatas lipat, lemari, dipan, gazebo dan produk lain dengan motif polos dan atau ukir.

Aplikasi peralatan permesinan di kelompok pengrajin Bambu Raja diharapkan dapat menyempurnakan dan mempercepat perbaikan pembuatan produk-produk diversifikasi berbasisi bambu. Secara umum produk bambu adalah untuk mebel dan perabot rumah tangga. Produk bambu tanpa pengerjaan yang tepat berkisar selama ±2 tahun dan setelah itu perlu dilakukan renovasi dan kadang pengguna langsung membuang. Secara mekanik, kekuatan dan ketahanan bambu terhadap pembebanan luar cukup baik, namun akibat kurangnya teknik perlakuan dan perlindungan kayu dari rayap serta terpampang terhadap sinar matahari, maka kekuatan bambu menjadi menurun bahkan dapat mengalami pelapukan yang mengakibatkan produk menjadi rusak. Oleh karena itu bambu harus dihindari berkontak secara langsung dengan air dan meminimalkan pengaruh sinar matahari melalui perlakuan dengan pelapisan permukaannya.
Dengan kegiatan pengabdian diharapkan kelompok pengrajin bambu dapat melakukan beberapa perbaikan meliputi perancangan dan perbaikan perlakuan bambu dan pengerjaan, peningkatan kekuatan, penghematan biaya perawatan, peningkatan umur produk dan penurunan biaya operasional keseluruhan.