Inventarisasi Potensi Sumber Daya Manusia, Alam, dan Budaya dalam Pembentukan Kawasan Desa Wisata di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

(13/09) Sekarang ini marak atau gencar-gencarnya pembentukan desa wisata. Bisa dijumpai banyak desa wisata yang ada di setiap daerah. Mulai dari yang basisnya wisata alam hingga wisata budaya. Dampaknya banyak, mulai dari tingginya pendapatan asli desa hingga tersedianya lapangan kerja informal bagi masyarakat. Desa wisata memang menjadi primadona belakangan ini.

Tingginya minat mengunjungi desa wisata tidak terlepas dari pengaruh media sosial. Banyak netizen yang kemudian membagikan foto keindahan alam atau aktivitas lainnya yang berkaitan dengan desa tertentu. Sehingga, banyak desa berlomba melabeli desa mereka sebagai desa wisata. Ada yang memang benar-benar serius menggarapnya namun ada juga yang hanya mengikuti trend semata tanpa adanya dukungan dari warga. Akibatnya desa wisata ini tidak berumur panjang.

Untuk itulah perlu adanya kegiatan inventarisir potensi desa, meliputi sumber daya manusia, alam, dan budayanya. Sasaran spesifik program pengabdian ini yaitu pemuda yang tergabung dalam karang taruna karena mereka bisa menjadi aktor kunci penggerak perubahan. Sasaran umumnya adalah masyarakat keseluruhan karena mereka yang mengetahui seluk beluk kondisi Kelurahan Jabungan.

Pengabdian masyarakat diawali dengan kegiatan pra survey untuk mengenali terlebih dahulu karakteristik masyarakat beserta kondisi ekonomi, sosial, dan budayanya. Tim pengabdian mengumpulkan terlebih dahulu data terkait sumber daya yang ada beserta potensi, masalah, peluang, dan hambatannya jika Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang bertransformasi menjadi desa wisata.

Setelah itu, tim pengabdian melakukan FGD bersama masyarakat dan pemuda untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dari sudut pandang masyarakat. Setelah itu, tim pengabdian bersama masyarakat mencocokkan hasilnya. Diakhir dirumuskan strategi pengembangan desa wisata yang sesuai bagi Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Dalam pelaksanaannya, tim pengabdian juga memberikan bantuan teknis berupa alat tulis kerja, kertas kerja, dan papan tulis.

Harapannya adalah bisa digunakan olek pokdarwis dan karang taruna untuk tetap menginventarisi kemajuan sumber daya yang dimiliki. Sehingga, data bisa terus diperbaharui dengan kontinyu. Sedangkan, bantuan dalam bentuk materi meliputi indikator apa saja yang perlu dicatat kaitannya dengan sumber daya alam, manusia, dan budaya yang dimiliki. Supervisi juga dilakukan agar keberhasilan dan keberlanjutan desa wisata ini bisa dijaga.