#XBali Ndeso Mbangun Deso Mahasiswa Undip di Desa JimusX-38-A-1#

Mahasiswa merupakan agent of change yang memiliki kewajiban moral membangun bangsa Indonesia untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik. Mahasiswa memiliki peran yang cukup sentral untuk menghadapi krisis dan polemik dikehidupan sekitarnya.  Dengan fungsi yang sebegitu kokohnya, setiap Perguruan Tinggi bahkan membentuk program Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) yang diharapkan mampu menjadi jembatan dan alat untuk saling bertukar ilmu antara mahasiswa dengan masyarakat.

Universitas Diponegoro ( UNDIP ) menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang telah memulai kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) sejak tahun 1971. Dengan tujuan agar mahasiswa memiliki kesadaran sebagai calon sarjana untuk menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang diperoleh untuk memecahkan permasalahan dalam melaksanakan pembangunan.

Tahun 2020 ini, kegiatan KKN yang diadakan di UNDIP berbeda dari tahun – tahun sebelumnya. Kali ini UNDIP membuat terobosan baru yakni, KKN online di desa sendiri. Ide ini muncul mengingat Indonesia dan dunia sedang digemparkan dengan kedatangan virus covid – 19. Meski begitu, hal ini tidak menyurutkan langkah UNDIP untuk menghentikan kegiatan KKN. Namun mengubah sistem kegiatan KKN menjadi secara online selama pandemi.

Adanya sistem baru ini membuat kelabakan banyak pihak, tak terkecuali pihak desa yang menjadi lokasi tempat KKN. Desa Jimus, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten menjadi salah satu tempat yang dijadikan lokasi KKN. Desa ini dipilih sesuai dengan tema KKN Periode II Tahun 2020 yaitu KKN di desa sendiri.

Kegiatan KKN dimulai pada tanggal 5 juli 2020 dengan rencana akan diadakannya upacara penerjunan tim KKN secara online. Namun karena terkendala beberapa faktor, upacara penerjunan tim KKN tidak jadi dilaksanakan. Pada hari yang sama mahasiswa UNDIP sowan dan meminta ijin terkait pelaksanaan KKN di Desa Jimus. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan berserta anjurannya, kami diterima dengan sangan baik oleh pihak desa.

Keesokan harinya, tim KKN UNDIP melakukan banyak diskusi mengenai program beserta teknis kegiatan selama 45 hari. Pihak desa sangat ramah dan berjanji akan membantu selama kegiatan berlangsung. Hari kedua kami langsung melakukan survei secara singkat keadaan desa jimus, utamanya pihak – pihak yang kelak akan berhubungan langsung dengan program yang akan dijalankan. Kami melakukan survei dengan mendatangi satu persatu warga sesuai kesepakatan dengan jajaran tim satgas Desa Jimus demi meminimalisir  penyebaran rantai virus corona.

Selama satu minggu penuh  kegiatan kami adalah menghimpun data dan observasi terhadap masyarakat Desa Jimus dan Kepala Desa Jimus. Berdasarkan informasi yang kami dapat, Desa Jimus sudah cukup tertib mengikuti protokol kesehatan seperti yang sudah disampaikan pihak Kelurahan. Hanya saja masih ada beberapa warga yang menganggap virus corona ini sudah selesai sejak di sosialisasikannya era new normal. Hal ini tentu saja mengusik kami untuk memberikan pandangan dan penyuluhan terkait hal tersebut.

Berangkat dari kegelisan salah penafsiran terhadap makna dari new normal menggerakan langkah saya untuk menghadirkan edukasi menyosong era new normal. Harapannya agar masyarakat Desa Jimus tetap mengikuti anjuran dan mematuhi protokol kesehatan secara tertib dan disiplin. Sehingga masyarakat Desa Jimus mampu beradaptasi dan berdamai dengan virus corona sesuai harapan pemerintah dan harapan kita semua.