#XSurvei Kondisi Belajar Siswa SD di lingkungan Candirejo, RW 1X-20-B-2#
CANDIREJO, UNGARAN (7/7) – Kelurahan Candirejo merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Kelurahan Candirejo menjadi salah satu tempat yang digunakan untuk kegiatan mahasiswa yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Iwan Dwi Wahyu Santoso(21) adalah mahasiswa yang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pada dasarnya Kelurahan Candirejo memiliki masyarakat yang mempunyai karakter dan latar belakang yang berbeda. Selain itu jenis pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat disana juga banyak jenisnya, ada yang sebagai buruh pabrik, petani, PNS, pedagang, dan masih banyak lagi. Dari kondisi ini kebanyakan anak-anak ditinggal bekerja dari pagi hingga petang dan menjadikan anak-anak kurang pengawasan, apa saja yang dilakukan anaknya saat dirumah. Hal itu menjadikan anak-anak kurang terawasi sehingga waktu mereka dimanfaatkan untuk bermain daripada belajar. Ditambah dengan lagi di masa pandemi saat ini yang mengakibatkan pembelajaran yang harusnya dilakukan secara tatap muka berubah menjadi daring(online). Hal ini juga mengakibatkan anak-anak yang awalnya belajar di sekolah, menjadi berkurang masa belajar mereka.
Pada tanggal 7 Juli 2020 saya melakukan survei ke beberapa tempat untuk memastikan apakah benar anak-anak tersebut memanfaatkan waktunya lebih banyak untuk bermain. Hasil dari kegiatan survei adalah benar adanya bahwa beberapa anak, masih banyak memanfaatkan waktunya untuk bermain. Pada tanggal 8 Juli 2020 saya memutuskan untuk ke Sekolah Dasar sekitar, yaitu SDN Candirejo 02, untuk menanyakan terkait dengan materi belajar dan kondisi anak-anak saat belajar menghitung perkalian, serta meminta ijin untuk menerapkan program kegiatan saya ke anak SD tersebut di RW 1.


Setelah melakukan diskusi dengan Kepala Sekolah, didapatkan kesimpulan bahwa masih banyak anak-anak yang belum mengerti bagaimana menghitung dengan metode yang digunakan di sekolah. “Dengan jarimatika dan tabel perkalian saja masih banyak yang belum mengerti bagaimana menerapkannya, dan masih banyak yang bingung bagaimana cara menghitungnya”Kata Kepala Sekolah. Dan harapannya dengan pembuatan program mengenai modul dan alat peraga yang nantinya akan diberikan ke siswa bisa membantu siswa untuk belajar dan memudahkan dalam menghitung perkalian dan materi matematika. Dan bisa dibilang bahwa Kepala Sekolah setuju dengan dibuatnya program ini karena cukup mudah untuk di ajarkan ke anak-anak.
Penulis : Iwan Dwi Wahyu Santoso