#XPeternak Kok Hanya Punya 3 Sapi, Untuk Apa?X-22-A-1#

Kadirejo (10/7), salah satu mahasiswa yang sedang menjalankan KKN TIM II Universitas Diponegoro 2020 menyambangi salah satu kandang peternak yang berada di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada Jumat (10/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Peternak tersebut bernama Bapak Yudi (48 tahun). Pak Yudi memiliki 3 sapi bangsa PFH (Peranakan Friesian Holstein) yang dibelinya dari Pasar Pon Ambarawa. Pak Yudi mengakui bahwa beliau beternak sapi hanya untuk usaha sampingan saja, sedangkan profesi utamanya adalah polisi. Pak Yudi memulai usaha ternak ini mulai tahun 2008 dengan jumlah sapi maksimal hanya 4. Jumlah ini tentu sangat sedikit dalam usaha peternakan. Pak Yudi mengatakan butuh dana yang lebih untuk membeli pejantan untuk proses perkawinan alami. Padahal, perkawinan buatan sangatlah mudah. Perkawinan buatan atau inseminasi buatan (IB) merupakan proses pendeposisian semen (sperma) sapi jantan ke dalam alat reproduksi sapi betina dengan alat bernama insemination gun yang dilakukan oleh seorang inseminator. Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Semarang ingin meningkatkan populasi sapi hingga dua kali lipat dalam rangka mendukung program swasembada daging melalui Inseminasi buatan (IB). Minimnya pengetahuan peternak akan program inseminasi buatan ini menyebabkan jumlah ternak yang dipelihara cenderung tidak mengalami peningkatan atau stagnan. Melalui sosialisasi yang akan saya lakukan sebagai proker KKN, saya harap dapat membuka pengetahuan peternak akan inseminasi buatan guna meningkatkan populasi sapi yang dimilikinya.
Kandang Sapi Pak Yudi