#X Mewujudkan Area Kerja yang Ergonomis dengan Ergonomic Chekpoint di UMKM Mebel Kembang Jati Desa Gentan X–34–A–2#

Gentan, Susukan (15/7) –  Pelaksanaan kegiatan KKN oleh Tim II KKN UNDIP di Desa Gentan masih terus berjalan. Salah satu program kerja yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Teknik Industri yaitu Umi Nur Fadhilah yang  mengusung program Penerapan Prinsip-Prinsip Ergonomi menggunakan Ergonomi Checkpoints di lingkungan kerja UMKM Mebel serta prinsip 5R .

Pada minggu sebelumnya, telah dilakukan peninjauan ke UMKM Mebel di Desa Gentan yaitu Mebel “Kembang Jati” yang beralamat di Dusun Turunan, RT 04 RW 03, Gentan, Susukan, Kab. Semarang.  Berdasarkan hasil survey, area kerja pada UMKM tersebut masih belum sesuai dengan prinsip ergonomi dan belum diterapkannya prinsip 5R di sana. Terlihat masih banyak peralatan yang dibiarkan tidak tertata dan sisa kotoran hasil potongan kayu yang berserakan. Posisi kerja pekerja saat bekerja juga belum sesuai dengan prinsip ergonomi. Saat bekerja, pekerja terlihat kurang nyaman dengan posisinya yaitu dengan posisi jongkok dan duduk pada bongkahan kayu seadanya. Belum disediakan kursi yang digunakan untuk bekerja.

Setelah dilakukan peninjauan dan wawancara dengan pemilik UMKM, pada minggu ke-2 pelaksanaan kegiatan KKN, Tim II KKN UNDIP di Desa Gentan melakukan pengambilan data area kerja di tempat mebel dengan menggunakan Ergonomic Checkpoint. Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan melihat keadaan lingkungan di area kerja tersebut. Selain itu, dilakukan wawancara dengan pemilik UMKM untuk melengkapi daftar Ergonomic Chckpoint.

Berdasarkan hasil pengambilan data, indikator yang ada pada Ergonomic Checkpoint terdapat beberapa indikator telah dinilai baik namun ada juga yang dinilai tidak baik. Indikator yang dinilai tidak baik lebih banyak jika dibandingkan dengan indikator yang dinilai baik. Untuk itu, perlu dilakukan edukasi mengenai pentingnya lingkungan kerja yang  baik dan pentingnya penerapan aspek-aspek ergonomi di lingkungan kerja. Setelah dilakukan pengambilan data, proses selanjutnya adalah analisis hasil  Ergonomic Checkpoint dan memberikan rekomendasi perbaikan kepada pemilik usaha sehingga lingkungan kerja yang  ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, Efisien) dapat terwujud.