Mahasiswa KKN Modifikasi Snack Belanda dengan Daging Ikan, Apa Rasanya?
Kunciran (18/7), Kota Tangerang merupakan salah satu penyangga ibukota. Hal tersebut membuat sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai pekerja kantoran. Kesibukan yang sering terjadi membuat kurangnya asupan nutrisi bagi tubuh. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh adalah dengan mengkonsumsi ikan namun sayangnya, belum banyak masyarakat yang mengetahui manfaat ikan itu sendiri. Berdasarkan hasil survey terhadap 30 responden RW 007 Kelurahan Kunciran sekitar 36,7% masyarakat belum mengetahui manfaat konsumsi ikan.
Pengenalan diversifikasi hasil perikanan adalah salah satu langkah untuk meningkatkan konsumsi ikan bagi masyarakat RW 007. Salah satu produk diversifikasi yang didemokan adalah pembuatan bitterballen dengan menggunakan daging ikan. Bitterballen sendiri merupakan salah satu snack yang berasal dari negara kincir angin. Fish bitterballen terbuat dari campuran mentega, bawang merah dan bawang putih cincang, tepung terigu, daging ikan cincang, susu cair, keju parut, wortel parut dan bumbu dapur seperti garam, lada dan bubuk pala. Hasil akhir produk adalah tekstur yang lembut dan bau dari ikan yang tidak menyengat sehingga dapat dengan mudah diberikan kepada anak-anak. Demonstrasi produk diversifikasi yang dilakukan pada 17 Juli 2020 pukul 16.00 tersebut disambut baik oleh masyarakat RW 007.
Mengonsumsi ikan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan 2 poin pada SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu tujuan 2 (perbaikan nutrisi) dan tujuan 14 (pemanfaatan sumberdaya perairan) selain itu diversifikasi produk perikanan dapat membuka peluang usaha baru karena sifatnya yang mudah dibuat, termasuk ke dalam frozen food sehingga dapat diawetkan dan lokasi Kota Tangerang sebagai penyangga ibukota membuat masyarakat mudah dalam mengakses segala kebutuhan. Selain itu ikan yang memilki banyak manfaat seperti Vitamin B6, Vitamin B12, Protein, Vitamin D, Vitamin A dan Omega 3 dapat turut serta menjaga imun agar tetap fit di tengah wabah pandemi Covid-19.
Penulis : Nurfitri Lutfiah Sufiani (Teknologi Hasil Perikanan)