KKN ONLINE? MAHASISWA MENDADAK KETEMU ORANG PENTING
Salatiga (10/7), pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia saat ini membuat Universitas Diponegoro mengadakan KKN yang beda dari sebelumnya. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah minimnya interaksi antara mahasiswa KKN dengan masyarakat, hal ini disebabkan karena adanya protokol kesehatan yang mengharuskan setiap elemen masyarakat untuk selalu menjaga jarak satu sama lain. Oleh karena itu, KKN pada tahun ini dilakukan secara online dalam lingkup masing-masing daerah ( RT/RW ), atau lebih dikenal dengan KKN Pulang Kampung. KKN tahun ini mengangkat tema ” Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( SDGs ) “. Waktu yang ditentukan oleh UNDIP dalam melaksanakan KKN ini adalah 45 hari, yakni dimulai dari tanggal 05 Juli 2020 – 15 Agustus 2020. Di minggu pertama, Mahasiswa UNDIP melakukan kunjungan di kediaman ketua RT 05 dengan tujuan membahas, merancang, dan meminta perizinan untuk melaksanakan program KKN di wilayah RT 05, Kec. Sidorejo, Kel. Salatiga, Kota Salatiga. Ketua RT menghimbau agar selalu menaati protokol kesehatan selama pandemi ini, salah satunya dilarang melakukan kegiatan yang melibatkan orang banyak, maka dari itu program yang akan dilaksanakan akan mengusung tema, ” Edukasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 “. Program tersebut akan dilakukan dengan cara menyebarkan pamflet yang berisi himbauan hidup sehat sesuai dengan yang ditetapkan WHO. Selain itu, guna mendukung masyarakat daerah setempat untuk hidup aman dan sehat maka akan ada pembagian masker dan hand sanitizer gratis. Ketua RT menyetujui program ini, dikarenakan beberapa warga kurang menaati protokol kesehatan. Dengan adanya program ini diharapkan mampu menyadarkan masyarkat tentang pentingnya hidup sehat di era new normal saat ini.
Pada minggu kedua, sejak tanggal 13 Juli 2020 sampai 19 Juli 2020, mahasiswa mengisi kegiatan dengan mencari bahan-bahan untuk membuat pamflet mengenai edukasi COVID 19, membeli masker dan perlengkapan untuk membuat hand sanitizer yang pada nantinya akan di bagikan kepada warga setempat. Selain itu mahasiswa juga melakukan uji coba dengan tetangga dalam rangka mengedukasi mengenai pencegahan COVID 19 secara door to door. Ternyata hambatan dalam mengedukasi tetangga masih banyak, seperti yang bersangkutan kurang memahami dampak bahaya dari COVID dan masih termakan oleh hoax yang beredar.
redaksi oleh : Safira Mutia Mayangsari (Hubungan Internasional/14050117140044)