Kaya Akan Manfaat, Mahasiswa UNDIP Ajarkan Pembuatan Sabun Organik Spirulina sebagai Peluang Usaha di Era Pandemi Covid-19
Semarang (15/07/2020) – Sabun Organik Spirulina merupakan sabun handmade atau rumahan yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha di Era Covid-19 ini. Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2020 mengajarkan bagaimana cara membuat Sabun Organik Spirulina kepada Ibu – ibu warga RT05/RW07 Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan. Pembuatan Sabun Organik Spirulina ini diajarkan dengan mendemonstrasikan langsung di depan beberapa warga dimana tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak antar satu sama lain.
Spirulina diketahui memiliki segudang manfaat diantaranya sebagai antioksidan, mengembalikan kondisi kulit, mencerahkan kulit, dan lain – lain. Kandungan vitamin E pada spirulina menjadikan produk Sabun Organik Spirulina ini sangat cocok untuk kesehatan kulit. Hal tersebut dipaparkan oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro sebelum mendemonstrasikan pembuatan Sabun Organik Spirulina.
Usaha Sabun Organik Spirulina ini dapat membantu untuk meningkatkan perekonomian di era pandemi seperti ini. Bahan pembuatan yang murah, serta alat – alat yang mudah ditemukan di dapur menjadikan produk Sabun Organik Spirulina ini nantinya akan menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga di lokasi KKN tersebut.
Proses pembuatan Sabun Organik Spirulina sangatlah mudah. Porses pembuatannya dimulai dengan mencampurkan NaOH dengan air suling. Proses selanjutnya adalah mencampurkan larutan NaOH tadi dengan minyak kelapa dan minyak zaitun menggunakan mixer. Setelah campuran mengental, tambahkan bubuk spirulina secukupnya dan teteskan essential oil sebagai aroma. Campur kembali menggunakan mixer hingga mengental dan tuang ke dalam cetakan silicone. Selama 1×24 jam sabun akan mulai mengeras dan siap dilepaskan dari cetakan. Setelah sabun mengeras, tunggu 2-3 minggu dan sabun siap digunakan.
Oleh: Salsabilla Alya Hanifa (Ilmu Kelautan – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)