Kurangnya Edukasi COVID-19, Mahasiswi UNDIP Ajak Warga Patuhi Protokol Kesehatan melalui Pembelajaran Bahasa Inggris
Semarang (6/7/20), Mahasiswi S1 Sastra Inggris Universitas Diponegoro mengajak seluruh warga kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang untuk mengikuti kelas bahasa Inggris gratis serta edukasi mengenai protokol kesehatan yang ditujukan kepada anak-anak, remaja, serta dewasa. Alasan dibentuknya kelas ini adalah salah satu bentuk upaya untuk memberikan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan mengingat pandemi COVID-19 menjadi penyebab terjadinya kejenuhan siswa. Para orang tua juga mengeluhkan adanya kelas daring yang dirasa kurang efektif bagi siswa. “Anak saya lebih sering bermain game daripada belajar. Kegiatan belajar mengajar menjadi sangat tidak efektif.” Ujar Retno Handayani selaku Ibu Rumah Tangga. Kelas bahasa Inggris ini tidak hanya diisi oleh pembelajaran bahasa Inggris saja namun juga diselingi dengan edukasi mengenai cara mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah dalam menghadapi new normal.

Kegiatan edukasi COVID-19 kepada warga Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan yang nantinya berguna bagi warga untuk menghadapi new normal. Pelaksanaan edukasi ini disampaikan melalui pembelajaran bahasa Inggris umum dan juga penerjemahan. Edukasi COVID-19 diberikan melalui modul pembelajaran, PPT, serta pemberian quiz. Anak-anak, remaja, maupun dewasa dipersilakan untuk mendaftar kelas secara gratis dimana mereka tidak hanya mendapatkan ilmu bahasa Inggris serta penerjemahan melainkan juga mendapatkan ilmu mengenai cara mematuhi protokol kesehatan, gambaran COVID-19 secara umum, dan cara mencuci tangan yang bersih sesuai dengan standar WHO. “Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti kelas sampai-sampai ingin supaya kelasnya ditambah menjadi lima pertemuan dalam seminggu”. Ujar warga. Adanya edukasi COVID-19 di era new normal sangatlah penting mengingat kini masyarakat mulai melupakan protokol kesehatan yang sudah diterapkan pemerintah. Kebanyakan warga tidak memakai masker saat keluar rumah sehingga edukasi COVID-19 dan protokol kesehatan dalam menghadapi new normal menjadi hal yang perlu dilakukan sebagai pengingat dan sebagai platform pencegahan penularan COVID-19. Dengan angka kasus yang terus melonjak, warga kelurahan Gedawang RT 02/RW 09 perlu untuk diingatkan kembali mengenai protokol kesehatan apalagi di era new normal sekarang ini warga mulai menghiraukan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Edukasi COVID-19 diselingi dengan pembelajaran bahasa Inggris agar warga merasa tidak terbebani dengan sosialisasi yang terkesan monoton sehingga ilmu yang didapatkan menjadi bertambah.


Edukasi COVID-19 melalui pembelajaran bahasa Inggris diapresiasi oleh ketua RT 09 / RW 02 Kelurahan Gedawang. “Edukasi protokol kesehatan sangat penting itu mba, agar warga siap dengan keadaan new normal. Kalau edukasi diselingi dengan bahasa Inggris justru malah lebih bagus.” Ungkap Agus Suryandi selaku Ketua RT 09/RW 02, Kelurahan Gedawang kepada penulis.
Kegiatan minggu pertama, diawali dengan permintaan surat permohonan ijin kepada ketua kelurahan Gedawang, ketua RT, dan ketua RW. Kedatangan penulis disambut hangat oleh ketua RT 09/RW 02 Kelurahan Gedawang yang mana kemudian diikuti dengan diskusi singkat mengenai program yang sedang direncanakan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan surat perijinan KKN serta perencanaan lokasi program KKN. “Kalau perlu apa-apa tinggal bilang ke saya saja mba. Kalau mau melaksanakan program di balai RW atau di masjid nanti saya sediakan tempatnya”. Ujar Agus Suryandi selaku ketua RT. Alhasil, kegiatan pembelajaran berlokasi pada Musholla Jabal Nur Perumahan Gedawang Permai III dilaksanakan dengan segala macam alat perlengkapan seperti meja, kursi, maupun proyektor.
Di minggu kedua, penulis melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk melakukan wawancara singkat kepada murid dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan bahasa Inggris masing-masing murid. Alhasil, warga mendaftar program untuk belajar bahasa Inggris umum dan penerjemahan. Pembuatan jadwal kemudian disusun dengan kesepakatan pertemuan 2-3 kali dalam seminggu. Kelas dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan terlebih dahulu sebelum belajar dan memakai masker. Modul pembelajaran kemudian diberikan kepada masing-masing murid.
Selain kelas bahasa Inggris umum, kelas penerjemahan untuk dewasa juga disusun. Kelas penerjemahan ini dilakukan dengan menerjemahkan sejumlah teks dalam bahasa Inggris dengan tema COVID-19. “Saya sangat perlu untuk diajari mengenai cara menerjemahkan yang baik. Saya kira dengan menerjemahkan artikel internasional mengenai COVID-19 akan menambah wawasan saya mengenai pandemi ini.” Ujar Retno Handayani selaku Ibu Rumah Tangga dan pekerja swasta. Dengan diberikannya materi mengenai COVID-19, ibu rumah tangga menjadi lebih terbuka dengan segala informasi mengenai protokol kesehatan sehingga terhindar dari berita palsu. Selain itu, pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kepedulian akan protokol kesehatan. Di era new normal ini, sangat disayangkan jika warga masih tidak menerapkan protokol kesehatan. Dengan kasus yang semakin tinggi dan melonjak tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai warga yang baik seharusnya semakin meningkatkan kepedulian akan kesehatan dan tetap tidak menghiraukan anjuran pemerintah yang sudah diberikan. Oleh karena itu, kelas penerjemahan yang ditujukan pada ibu rumah tangga diberikan dengan tujuan untuk mengingatkan kembali mengenai protokol kesehatan supaya terhindar dari berita hoax maupun konspirasi yang tersebar di media sosial. Dengan luasnya akses internet, banyak informasi dari segala sumber bermunculan sehingga beberapa orang terkadang mempercayai berita hoax yang bermunculan di media sosial. Oleh karena itu, edukasi COVID-19 dan protokol kesehatan yang disampaikan melalui materi penerjemahan bahasa Inggris akan berguna untuk meningkatkan kepedulian ibu rumah tangga terhadap protokol kesehatan di era new normal.

Penulis: Jihan Syahidah (13020117130061/FIB Sastra Inggris).
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Suryanti, M.Pi. (Editor)