JOSS GANDHOS, MAHASISWA KKN UNDIP 2020 MENYULAP STYROFOAM BEKAS MAKANAN JADI DUIT

KENDAL, Desa Sukolilan (18/7) – Mahasiswa KKN TIM II UNDIP, Siti Naili Hanifah telah melaksanakan program pertamanya yaitu “ Produksi Tanaman Hidroponik Murah dan Ramah Lingkungan” bersama dengan warga Desa Sukolilan RT 03 RW 01 Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal di rumah bapak Khamid selaku ketua RT. Kegiatan tersebut dilakukan guna membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid 19. Banyak masyarakat desa yang kehilangan pekerjaan akibat masa pandemi ini, sehingga perlu adanya terobosan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan keluarga.

Pelatihan pembuatan tanaman hidroponik ini sangat bagus diterapkan di masyarakat, khususnya RT 03 RW 01 desa Sukolilan, karena banyak dari mereka yang belum tahu tentang tanaman hidroponik. Selain itu, kegiatan ini cukup mudah untuk dipahami dan diterima oleh masyarakat awam ” ujar Ketua RT 03 RW 01, Bapak Khamid.

Selama ini masyarakat menganggap bahwa tanaman hidroponik hanya dapat dilakukan dengan menggunakan paralon, padahal banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk membuat tanaman hidroponik. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan styrofoam bekas makanan dan aqua gelas bekas. Styrofoam tersebut berfungsi sebagai wadah air nutrisi, sedangkan aqua gelas bekas berfungsi sebagai tempat media tanam. Bahan – bahan lain yang digunakan yaitu air nutrisi mineral AB Mix, kain flanel, benih sayuran dan rockwool. Bahan tersebut sangat mudah ditemukan di toko pertanian dengan harga terjangkau. Harapannya output (hasil panen) dari kegiatan tersebut dapat dipasarkan secara offline atau online, sehingga perolehan yang dihasilkan dapat dijadikan modal kembali untuk membuat tanaman hidroponik lagi. Selain itu, kegiatan ini dapat dikembangkan menjadi peluang yang menguntungkan dalam memulai suatu usaha secara mandiri, sederhana, murah dan berkualitas.

Ibu Mustakimah mengatakan, “wah joss gandhos tenan iki, pelatihan pembuatan tanaman hidroponik ini selain dapat memanfaatkan barang – barang bekas, ternyata juga dapat mengubah styrofoam bekas makanan jadi duit”.

Pelatihan pembuatan tanaman hidroponik ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan pendampingan setiap 2 minggu sekali. Pendampingan tersebut akan diikuti oleh kelompok binaan yang telah dibentuk, yaitu terdiri dari 3 orang. Kegiatannya meliputi pembagian jadwal mengontrol dan merawat tanaman hidroponik hasil pelatihan, pembuatan grup wA kelompok binaan untuk memudahkan koordinasi, penjualan output (hasil panen) tanaman hidroponik serta pendataan hasil penjualan secara sederhana. Harapannya perolehan yang didapatkan dapat dijadikan sebagai pemasukan modal kembali sehingga program tersebut akan terus berlanjut.

Oleh : Siti Naili Haifah_FPP

Editor : Daud Samsudewa, S. Pt., M. Si., Ph. D

#kkntimiiperiode2020             #lppmundip                 #p2kkn                        #undip