SULAP LIMBAH KAIN PERCA MENJADI MASKER DAN BARANG KERAJINAN RUMAH TANGGA
Mororejo (Selasa, 2 Juli 2020), pengolahan limbah kain perca menjadi masker dan kerajinan barang rumah tangga lainnya dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro pada DPL Kendal di RT 03/ RW 06 Dukuh Padolengan, Kecamatan Kaliwungu. Kegiatan dimlaui dengan membuat pola berulang pada kain perca yang sebelumnya telah didapatkan dengan mengumpulkan dari beberap penjahit setempat.
Beberapa ibu rumah tangga yang memiliki waktu senggang bergabung untuk membuat kerajinan dari kain perca tersebut. Setelah membuat pola persegi panjang untuk masker dan pola persegi untuk selimut dan sarung bantal. Setelah pola terbentuk, kain dipotong secara manual menggunakan gunting mengikuti pola.
Karena para kepala keluarga banyak yang kesulitan mencari pekerjaan karena Covid-19 ini, banyak ibu rumah tangga yang mengeluhkan karena kebutuhan rumah tangga tetap harus dipenuhi. Sehingga program ini ditargetkan untuk ibu-ibu rumah tangga di desa setempat. Kegiatan ini diadakan salah satunya adalah untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga setempat guna membantu perekonomian keluarganya.
Pola yang sudah dipotong kemudian disatukan dengan menjahitnya menggunakan mesin jahit yang ada. Salah seorang ibu rumah tangga biasa yang keahlian menjahitnya juga masih pada tahap awal, ikut belajar mengoperasikan mesin jahit untuk mengerjakan kerajinan.
Rencana kegiatan ini telah didiskusikan sebelumnya dengan ketua RT 03 Desa Mororejo dalam kegiatan observasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya program ini yaitu untuk membuka peluang usaha disaat pandemic Covid-19 dan membantu memberikan wawasan mengenai peluangusaha dengan memanfaatkan limbah dan cara pemasarannya secara online. Alasan lain adalah karena pemanfaatan kain perca yang masih sangat minim di desa setempat, dan kain sisa biasanya hanya akan dibuang begitu saja, maka hal ini diharapkan akan membuka peluang yang cukup besar untuk usaha.
(Nanda Adninda Ufia: 1201011713010 FEB Manajemen)
Editor: Lusi Nur Ardhiani