Banyak Pasar yang Tutup, Edukasi Budidaya Tanaman Hidroponik dengan Botol Plastik Menjadi Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Sayur Mayur
Pesanggrahan, Jakarta Selatan (19/7/2020) Pada 5 Juli lalu, Universitas Diponegoro resmi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pulang Kampung seiring penyebaran pandemi COVID-19. Seperti namanya, KKN Pulang Kampung ini dilaksanakan di wilayah masing-masing dengan program yang menyesuaikan kondisi lingkungan. Salah satu program yang diinisiasi mahasiswa Undip dalam KKN ini adalah Program ‘Edukasi Budidaya Tanaman Hidroponik dengan Botol Plastik’ yang menekankan pada permasalahan tutupnya pasar-pasar di DKI Jakarta karena meningginya tingkat penyebaran virus corona.
Program ini sendiri diawali dengan berkonsultasi ke RT setempat dan melihat bagaimana kecenderungan perilaku masyarakat selama masa pandemi. Terlebih lagi selama masa pemberlakuan PSBB kemarin yang dimana masyarakat nampaknya sudah lebih waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang berlangsung di wilayah setempat. “Karena pandemi di sekitar wilayah sini cukup tinggi, masyarakat lebih dihimbau untuk beraktivitas dirumah dan menghindari keramaian.” Ujar Ketua RT 09 Swadarma, Pak Luis.
Akibat dari penutupan pasar itu, banyak masyarakat setempat yang kehilangan opsi berbelanja sayur-mayur secara langsung dan banyak juga pedagang yang menghentikan dagangannya sementara. Meskipun sekarang banyak platform yang memfasilitasi berbelanja sayur melalui online, tetapi masyarakat cenderung lebih memilih untuk berbelanja sayuran segar secara langsung. Melihat kondisi seperti itu, mahasiswa pun mencanangkan program edukasi mengenai budidaya tanaman hidroponik yang mana memanfaatkan botol plastik yang bekas maupun tidak terpakai dengan menggunakan metode wick system yang sekaligus dapat membantu penghematan penggunaan air meskipun hidroponik.
Untuk penyemaian bibitnya sendiri dapat dilakukan langsung di botol plastik yang sudah dipotong menjadi dua ataupun melalui alternatif seperti rockwool maupun tray semmai. Proses singkatnya setelah botol plastik bekas dicuci, botol plastik kemudian dipotong menjadi dua. Bagian atas yang dilengkapi dengan tutup botol akan dibolongi dan diikatkan kain flannel. Setelah dihias botol, bagian atas botol dengan tutupnya dibalik menghadap ke atas dan bisa diisi tanah sementara bagian bawah botol diisi air yang nantinya disalurkan melalui ikatan kain flannel.
Melalui edukasi ini, diharapkan masyarakat dapat terbantu untuk mulai menanam dari rumah juga menekankan pada pemanfaatan botol plastik yang sekaligus meningkatkan awareness masyarakat terhadap penggunaan plastik dan air secara bijak. Selain itu, masyarakat pun diharapkan dapat mengetahui pembuatannya dan cara merawatnya sehingga menanam sayuran di rumah yang mana lebih sehat menggalakan kampanye social distancing dan meminimalisir aktivitas di luar.
Penulis: Savira Nurcahyani, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Editor: Dr.Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M, M.A.