Edukasi New Normal, Mahasiswa KKN Undip Menyediakan Tempat Cuci Tangan dan Masker Umum di Desa Glagahwaru

doc.probadi

“Asyik, seneng banget ada penyediaan cuci tangan sama masker umum. Jadi bisa ambil masker gratis buat dibawa pas sekolah besok.”Putra (Pelajar sekolah dasar di Desa Glagahwaru) –

***

Kudus (18/07/2020) – serangkaian kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Diponegoro telah dilaksanakan selama 2 minggu di Kudus tepatnya di Desa Glagahwaru. Adanya pandemi covid-19 mengharuskan kegiatan KKN dilakukan secara mandiri di wilayah masing-masing dengan tema pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi berbasis pembangunan berkelanjutan. Agar dapat memberdayakan masyarakat, hal yang harus dilakukan sebelumnya adalah memastikan masyarakat terhindar dari virus. Oleh karenya, program pencegahan covid-19 atau penanganan pasca pandemi harus dilakukan. Edukasi mengenai adaptasi new normal kemudian dipilih untuk program KKN pada minggu pertama dan kedua.

Sebagai upaya pencegahan penularan virus, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk beraktivitas dari rumah kepada seluruh rakyat Indonesia. Akan tetapi, perekonomian Indonesia yang lesu akibat terhambatnya roda perekonomian masyarakat, adaptasi new normal mulai diberlakukan pada beberapa wilayah. Di Desa Glagahwaru, adanya new normal membuat pihak sekolah menetapkan tanggal masuk ajaran baru di pertengahan Juli 2020. Setelah dilakukan pengamatan, warga banyak yang belum mengetahui konsep new normal dan mengira sudah bisa melakukan aktivitas sebagaimana sebelum terjadi pandemi sehingga mereka mulai abai dengan protokol kesehatan. Karenanya, edukasi mengenai perlindungan diri dari virus dalam adaptasi new normal pada anak sekolah dan masyarakat perlu dilakukan sebagai tindak pencegahan dan perlindungan diri dari penyebaran covid-19.

Bentuk edukasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Undip di Desa Glagahwaru diantaranya menyebarkan poster edukasi new normal secara online atau pun offline, penyediaan tempat cuci tangan dan masker umum serta sosialisasi dan edukasi langsung pada masyarakat. Penyebaran poster secara online telah dilakukan sebanyak tiga kali yaitu poster mengenai konsep new normal, panduan umum new normal dan tips cuci tangan yang benar yang disebar ke sosial media.

doc.pribadi

Sementara penyediaan tempat cuci tangan dan masker umum dilakukan pada Selasa (14/7) yang dipantau oleh Ketua RT 002/RW 001 Glagahwaru. Kegiatan penyediaan tempat cuci tangan dan masker umum ini diikuti oleh warga utamanya anak-anak usia sekolah dasar karena dalam kegiatan ini sekaligus dilakukan edukasi cuci tangan yang benar. Mereka mengaku senang karena di Desa Glagahwaru, wilayah RT 002/ RW 001 ini belum tersedia tempat cuci tangan, sedangkan di RT lain sudah ada. Tambahan penyediaan masker gratis untuk umum menjadi nilai lebih. “Asyik, seneng banget ada penyediaan cuci tangan sama masker umum. Jadi bisa ambil masker gratis buat dibawa pas sekolah besok,” ungkap Putra, salah satu pelajar sekolah dasar dengan gembira. Dia bahkan memanggil beberapa kawannya untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.

doc.pribadi

Selanjutnya, sosialisasi dan edukasi secara langsung mengenai new normal dilakukan pada Kamis (16/7) yang diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga yang memiliki anak usia sekolah. Dalam kegiatan ini, edukasi dilakukan dengan media buku panduan new normal kemudian dijelaskan secara rinci. Buku panduan new normal tersebut memuat protokol kesehatan untuk menjaga diri bagi anak saat ke sekolah, new normal di pusat perbelanjaan (pasar), dan new normal ketika bekerja. “Sekarang jadi tahu kalau Kudus balik ke zona merah lagi karena sosialisasi ini. Kemarin udah tenang, udah males keluar pakai masker karena ngira udah aman, mau new normal, eh sekarang merah lagi. Jadi ya ternyata, new normal bukan berarti corona hilang, tetap harus taat protokol kesehatan,” ujar salah satu ibu rumah tangga yang mengikuti sosialisasi.

Sebagai kegiatan di akhir minggu ke-2 KKN ini, Nailul Maghfiroh Mahasiswa KKN Undip melakukan menyebaran pamflet edukasi new normal di lingkungan sekitar RT 002/RW 001 di dekat warung-warung yang biasa dikunjungi warga. Adanya pamflet gerakan ayo pakai masker dan panduan new normal diharapkan mampu membuat warga untuk ingat memakai masker saat ke luar rumah dan tetap mematuhi protokol kesehatan agar bisa terus produktif di tengah pandemi.

Penulis : Nailul Maghfiroh, Mahasiswa Ekonomi Islam Undip

Editor : Shary Charlotte, S.IP, MA, Dosen Pembimbing Lapangan KKN Undip Kudus