Jangan lengah! Anak dan balita ‘tak kebal’ COVID-19!
Pedalangan, Semarang (20/07) – Penyebaran SARS-CoV-2, atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan virus corona, yang sedang merebak khususnya di daerah Semarang kian hari semakin meningkat pada semua kelompok usia, tidak terkecuali anak dan balita. Hal ini membawa dampak yang serius pada segala aspek dimensi kehidupan di masyarakat, tidak hanya berdampak pada pergerakan roda perekonomian, sosial, dan spiritual, namun dari aspek kesehatan pun tidak luput dari pengaruhnya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah tingginya angka infektifitas begitu pun dengan morbiditas dan mortalitas yang disebabkan wabah virus corona terhadap anak. Hal ini dibuktikan dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan RI yang tercatat hingga 20 Juli 2020, jumlah infeksi virus corona pada anak mencapai 8,1% atau sekitar 6.700 anak dari seluruh total kasus, dimana sekitar 1500-nya berasal dari kelompok usia dibawah 5 tahun (balita). Sedangkan angka mortalitas anak akibat Covid-19 yaitu sebesar 1,6% atau sekitar 130 orang khususnya pada anak-anak yang memiliki komorbiditas salah satunya masalah gizi yang menyebabkan stunting.
Maraknya kasus COVID-19 pada kelompok usia anak menyadarkan kita bahwa COVID-19 tidak hanya menyerang kelompok usia dengan aktivitas sehari-hari diluar rumah yang tinggi. Hal ini pun membuktikan bahwa anak dan balita tidak lah ‘kebal’ dari virus yang sangat infeksius ini, kenyataan ini tidak lah mengejutkan dikarenakan sistem imunitas yang dibentuk pada anak belum lah sesempurna orang dewasa ditambah dengan kurangnya edukasi dan sosialisasi kepada orangtua mengenai prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi terutama di era new normal ini. Keseriusan pemerintah dalam menangangi masalah ini dibuktikan dengan dikeluarkannya suatu regulasi oleh Kementerian Kesehatan RI yang berisi panduan pelayanan kesehatan balita pada masa tanggap darurat COVID-19 yang diperuntukkan untuk tenaga kesehatan, dimana salah satu poin pentingnya adalah melakukan kegiatan sosialisasi yang terintegrasi kepada masyarakat yang memiliki balita tentang pencegahan penyebaran COVID-19, kondisi Gawat Darurat, dan informasi RS Rujukan terdekat.
Sebagai salah satu langkah kecil untuk mendukung program pemerintah pada masa pandemik COVID-19 ini, melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan kegiatan tahunan Undip, Mahasiswa KKN Tim II Undip 2020 dibawah bimbingan Dr.Dra.Wilis Ari Setyati, M.Si., tergerak untuk melakukan beberapa kegiatan revitalisasi di Posyandu RW 02 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang yang saat ini berstatus tidak aktif dikarenakan wabah yang sedang terjadi. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa Undip adalah mensosialisasikan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 terutama pada kelompok umur balita. Selain melakukan kegiatan sosialisasi, beberapa kegiatan lainnya antara lain pembuatan skema alur kunjungan posyandu sesuai dengan protokol kesehatan, penyediaan tempat cuci tangan khusus COVID-19, penyediaan tanaman sehat serta budidaya ikan lele. Besar harapan para mahasiswa KKN Tim II Undip 2020, dengan program kerja yang telah disusun dapat memberikan kebermanfaatan demi menjalankan kembali fungsi posyandu di Kelurahan Pedalangan terutama dalam hal pelayanan kesehatan anak dan balita di masa pandemik COVID-19.
Penulis: Dominikus Evano Putra (FK), KKN Tim II Undip, Semarang
KKN Tim II Pedalangan, Bersama Memberi Makna!