Mahasiswa UNDIP Mengedukasi Pola Makan Sehat untuk Meningkatkan Imunitas Masyarakat di Era Pandemi via Daring

Penulis: Felicitas Shania Primavanda (Biologi 2017)

Editor  : Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A.

Jakarta (21/07/2020) — KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan ilmu yang dipelajarinya selama perkuliahan di kampus kepada masyarakat dalam bentuk kerja nyata untuk memajukan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat. Secara konvensional, KKN dilaksanakan dengan penerjunan para mahasiswa ke desa-desa di daerah pelosok (biasanya merupakan desa mitra dari kampus bersangkutan) untuk mengembangkan desa tersebut sesuai dengan disiplin ilmu yang diterapkan oleh mahasiswa. Situasi pandemi COVID19 yang melanda seluruh dunia membuat UNDIP mengambil tajuk ‘KKN Edisi Pulang Kampung’ atau semua mahasiswa dipulangkan ke daerah asal untuk melakukan KKN di tempat tinggalnya masing-masing.

Keresahan sempat terjadi di kalangan mahasiswa yang melaksanakan KKN pulang kampung ini terutama di wilayah Jakarta mengingat Pemprov DKI Jakarta menyatakan zona merah yang itu berarti adanya masa PSBB yang silih berganti serta Perpanjangan PSBB yang membatasi aktivitas dan mobilitas mahasiswa dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan. Namun pelaksanaan KKN di daerah yang berbeda dalam keadaan pandemi yang membatasi interaksi antar manusia ternyata tidak menjadi penghalang melainkan dapat menjadi celah untuk membuat program itu dapat berjalan seperti program KKN kovensional dengan cara yang baru mengikuti perkembangan zaman. Hal itu terlihat dari suatu pembahasan yang dilaksanakan di PACSI (Perkumpulan Cyberschool dan Sekolah Online Indonesia) Rawamangun pada hari Sabtu (4/7) dua minggu lalu antara mahasiswa dengan pemilik PACSI yaitu Ibu Erlina VF Ratu, S.Si. PACSI merupakan sekolah berbasis online yang berdiri resmi pada tahun 2016 yang menggunakan kurikulum nasional dan telah terakreditasi untuk Program Pendidikan Kesetaraan yang diakui negara. Sekolah ini memiliki konsep ‘belajar dimana saja dan kapan saja’ yang berarti siswa bebas dari kurungan ruang kelas dan waktu belajar, memiliki banyak waktu untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Diskusi yang dilakukan antara mahasiswa dengan Ibu Erlina bermuara pada sebuah inovasi dalam pengabdian masyarakat di kota metropolitan Jakarta dan pandemi COVID19 yaitu KKN 4.0 atau KKN via daring.

Bagaimana pelaksanaan KKN via daring tersebut? Pengabdian tidak terbatas pada penyuluhan dan pemberian sumbangan. Pengabdian dapat berupa edukasi sebagaimana ‘pendidikan yang layak’ merupakan salah satu dari tujuan pembangunan berkelanjutan. Mahasiswa dan pemilik PACSI yang bernaung pada Yayasan Satriabudi Dharma Setia ini berniat memberikan edukasi tentang COVID19 terhadap masyarakat di sekitar, berawal dari murid dan orangtua dari PACSI, dimana edukasi tersebut tidak hanya mencakup tentang bahaya mengenai COVID19 tetapi juga cara menjaga diri dengan mengonsumsi makanan sehat peningkat imunitas serta keterampilan untuk menghasilkan makanan secara mandiri melalui proses pertanian kota di wilayah Jakarta yang padat penghuni dan batasan lahan yang sedikit. Proses persiapan tersebut mencakup perizinan kegiatan yang akan dilakukan di lingkungan PACSI sendiri selama kurang lebih tiga minggu ke depan.

Program KKN mahasiswa di Jakarta juga difasilitasi oleh PTSP. Terlihat pada hari Kamis (16/7) lalu, mahasiswa melakukan perijinan untuk mengadakan KKN di kantor kelurahan Menteng Atas untuk melakukan KKN dibantu oleh Ibu Ulvah dari pihak PTSP Setiabudi. Dengan menawarkan program yang sama, kantor kelurahan memfasilitasi dalam bentuk bantuan data survey UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman bagi mahasiswa sebagaimana pengembangan akan industri makanan kecil secara mandiri dan tidak tergantung oleh distributor bahan mentah adalah suatu langkah untuk mengembangkan dan menyejahterakan masyarakat di kota metropolitan dalam kondisi pandemi COVID19.

Diskusi dan permintaan izin kepada Bu Erlina sebagai pemilik dari PACSI (Perkumpulan Cyberschool Indonesia)