MAHASISWA UNDIP BERDAYAKAN MASYARAKAT MELALUI EDUKASI PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING SERTA PEMBUATAN AKUAPONIK BUDIKDAMBER DI TENGAH PANDEMI

Pasar Minggu, Jakarta – Universitas Diponegoro (Undip) melepas mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun 2020 dengan cara yang berbeda dari biasanya. Konsep ‘KKN Pulang Kampung’ dilaksanakan mengingat sedang mewabahnya pandemi COVID-19 di Indonesia. Pelaksanaan KKN dilakukan secara mandiri di wilayah masing-masing dengan memperhatikan aspek kesehatan serta menaati protokol kesehatan yang telah dibuat oleh pemerintah. Kegiatan KKN ini lebih difokuskan pada ‘Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)’.

Melihat keadaan saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa masalah perekonomian dan ketahanan pangan menjadi masalah yang serius. Dampak dari adanya pandemi ini menjadikan perekonomian dan kehidupan masyarakat Indonesia semakin menjerit, lantaran banyaknya karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dirumahkan, bekerja sebagian, dan adanya pengurangan pendapatan. Berkaitan dengan itu, salah satu mahasiswa Undip, Chairunnisaa, memberikan program pemberdayaan masyarakat melalui Edukasi Pembuatan Sabun Cuci Piring dengan Ekstrak Daun Pandan dan Edukasi Pembuatan Teknik Akuaponik Budikdamber. Kedua program ini dilaksanakan di Lingkungan RT 01 Jl. Batu I, Gang Arab, Pejaten Timur, Pasar Minggu yang dimulai pada Minggu (5/7/2020).

Program pertama telah dilaksanakan pada Kamis (09/07/2020), yaitu Edukasi Pembuatan Sabun Cuci Piring dengan Ekstrak Daun Pandan. Luaran yang diharapkan dari adanya program ini adalah masyarakat dapat membuka peluang usaha rumahan dengan modal kecil ataupun dapat dipakai secara pribadi untuk menghemat pengeluaran pembelian sabun cuci piring. Inovasi yang dihadirkan dalam program ini adalah penggunaan ekstrak daun pandan dengan tujuan untuk menghemat biaya produksi, yaitu dapat berguna sebagai pewarna serta memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan tannin. Antusiasme masyarakat sangat positif terhadap program ini, terutama dari kalangan ibu-ibu rumah tangga.

Edukasi Pembuatan Sabun Cuci Piring dengan Ekstrak Daun Pandan (09/07/2020)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Program kedua pun telah dilaksanakan pada Sabtu (18/08/2020) dan masih berjalan untuk pemeliharaanya, yaitu Edukasi Pembuatan Teknik Akuaponik Budikdamber. Akuaponik adalah sistem penanaman tumbuhan berbasis air yang dibarengi dengan berternak ikan. Wadah yang digunakan untuk sistem ini adalah ember besar, mengingat keterbatasan lahan di tengah perkotaan, dengan demikian teknik ini dikenal dengan nama budikdamber (budidaya ikan dalam ember). Luaran yang diharapkan dari adanya program ini adalah hasil berupa tanaman kangkung dan ikan lele dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk memenuhi ketahanan pangan di tengah masa pandemi ini.

Edukasi Pembuatan Teknik Akuaponik Budikdamber (18/08/2020)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh warga sekitar terutama karena kegiatan ini sangat mudah untuk diaplikasikan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.

Yeti (51), salah satu warga setempat menyatakan senang. “Alhamdulillah sangat senang, berbagi tidak selalu dengan uang, tetapi dengan ilmu yang bermanfaat,” ungkapnya.

Penulis : Chairunnisaa Jabal Rahmah, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Editor : Ir. Suzanna Ratih Sari, MM. MA.