#XMahasiswa KKN Undip Ikut Campur Urusi PosyanduX-25-B-3#

Kab. Semarang (21/7) Adaptasi kebiasaan baru bagi semua orang tentunya memerlukan penyesuaian. Tak terkecuali adaptasi kebiasaan baru pada pelaksanaan posyandu. Selasa, 21 Juli 2020 merupakan kali kedua posyandu di Dusun Sambeng, Desa Wonoyoso kembali diadakan setelah sebelumnya berhenti karena pembatasan kegiatan kemasyarakatan pada awal masa pandemi. Kegiatan yang dilakukan saat posyandu tidak sebanyak seperti kegiatan posyandu sebelum pandemi. Seperti ditiadakannya penyuluhan kesehatan, hal ini guna mengurangi waktu kunjungan masyarakat ke posyandu.

posyandu dilakukan ditempat semi terbuka

Adaptasi kebiasaan di posyandu dimulai dengan cuci tangan menggunakan sabun sebelum masuk ke tempat posyandu, memakai masker, pengukuran suhu dengan thermo gun, dan jaga jarak. Hal yang belum dilakukan pada saat posyandu pada bulan juni adalah pengaturan untuk cuci tangan dan penggunaan face shield untuk anak dibawah 2 tahun. Mahasiswa KKN undip hadir untuk membantu pelaksanaan kegiatan posyandu. Dimulai dengan penyediaan tempat cuci tangan yang dibuat bersama pemuda setempat, pembuatan spanduk/ mmt, kemudian penyediaan face shield untuk anak dibawah 2 tahun dan masker anak.  

foto bersama peserta posyandu

Sebelum acara mahasiswa KKN juga berkoordinasi dengan kader dan bidan desa. Tempat untuk KKN dibersihkan dan diberi desinfektan terlebih dahulu. Setelah itu petugas posyandu mempersiapkan diri dengan memakai alat pelindung diri. Untuk kader yang tidak melakukan tindakan invasif menggunakan alat pelindung diri berupa masker, sarung tangan plastik, face shield, dan handsinitizer. Sedangkan untuk petugas yang melakukan tindakan invasif seperti pemberian imunisasi menggunakan alat pelindung diri yang lebih ketat dengan menggunakan hazmat.

penggunaan face shield kepada anak usia dibawah 2 tahun

Masyarakat yang datang diarahkan untuk cuci tangan terlebih dahulu, kemudian masuk pada pintu masuk dan diukur suhunya menggunakan thermo gun oleh petugas. Anak dibawah 2 tahun yang tidak menggunakan masker diberi face shield atau masker anak sesuai keinginan anak. Kemudian dilanjutkan dengan pendataan dan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Setelah itu, anak diarahkan untuk imunisasi yang dilakukan oleh bidan desa, dan terakhir adalah pemberian obat/vitamin dan pemberian makanan/ snack. Jika sudah selesai, peserta diarahkan keluar pada pintu keluar.