Pandemi Covid-19 Tidak Mampu Meluluhlantakkan Semangat Belajar Anak di Desa Tonggara! Ini Alasannya

Tonggara, Kabupaten Tegal (19/07) – Faqih, salah satu anak usia 10 tahun yang berasal dari Dukuh Margajaya dan peserta kegiatan “Kelas Mengajar” yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dalam salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Tema Sustainable Development Goals (SDGs) yakni “Pendidikan Bermutu” menyatakan dengan lantang bahwa ia bercita-cita sebagai seorang ustadz demi mengajarkan ilmu-ilmu tentang agama kepada anak-anak, katanya. Ada lagi temannya–Ferdi (10), Imam (11), dan Alif (11)–ketiganya serentak menjawab bahwa mereka ingin menjadi polisi di masa depan. Berangkat dari cita-cita yang ditanamkan sejak dini lah yang membuat anak-anak ini tetap semangat belajar meskipun dalam keadaan sulit akibat adanya Pandemi Covid-19 ini. Semangat mereka juga terlihat dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Mahasiswa KKN Tim II Tahun 2020 terpancarkan dari raut wajah mereka yang senang ketika bisa berkumpul bersama teman-temannya sambil aktif mendengarkan materi yang diberikan walaupun harus menerapkan dan memakai alat sesuai protokol kesehatan yang sedikit memberikan rasa engap karena tempat dan cuaca yang panas namun tidak menjadi penghalang dalam menimba ilmu yang diberikan.

Kondisi kegiatan Kelas Mengajar bagi anak-anak di Dukuh Margajaya

Kegiatan Kelas Mengajar diberikan kepada anak-anak agar anak senantiasa termotivasi tentang pentingnya peran pendidikan baik yang akan dirasakan sekarang maupun di masa depan, membentuk pola pikir anak-anak agar anak memiliki semangat untuk menyelesaikan pendidikannya dan tidak putus sekolah sampai di tahap tertinggi dan menggapai cita-cita mereka, mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang dapat dijadikan sebagai pelindung diri dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, serta mencetak pemimpin yang berkualitas dan memiliki sifat adil, beradab, serta bijaksana agar nantinya mampu membawa tongkat estafet kepemimpinan dari negara tercinta ini menjadi negara yang lebih baik. Kegiatan ini juga merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat di desanya masing-masing agar mahasiswa mampu memahami apa saja potensi dan permasalahan yang ada di tempat tinggal masing-masing mahasiswa serta ini merupakan langkah konkrit untuk membantu menyukseskan program pemerintah guna mengentaskan kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Pak Rasmo selaku Ketua RT dari Dukuh Margajaya juga menyampaikan bahwa “pendidikan itu sangat penting karena tanpa adanya pendidikan masa depan anak mau dibawa kemana sehingga pendidikan menjadi hal yang sangat penting demi terwujudnya cita-cita dari seorang anak dan harapan saya pemerintah bisa membantu semua anak agar jangan sampai ada yang putus sekolah lagi karena di Desa Margajaya masih ada anak yang putus sekolah kemudian dia harus pergi ke Jakarta untuk bekerja mengingat bahwa disini hampir 99% pekerjaannya merupakan petani atau buruh” ucapnya. Beliau berharap agar output yang nantinya hendak dibuat oleh mahasiswa akan mampu memberikan edukasi bagi masyarakat terkait Program Indonesia Pintar (PIP) dari segi bagaimana cara mendapatkannya hingga bagaimana pendistribusiannya.

Penulis: Pradiptya Axel Krispriyoga-Ilmu Hukum-FH

Editor: Dr. Naniek Utami Handayani., S.Si., MT