Mahasiswa KKN UNDIP menghidupkan kembali UMKM Batik Durenan di Saat Pandemi COVID-19

(Semarang, Senin, 22/07/2020). Pandemi COVID-19 mempengaruhi semua bidang penopang kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan pendidikan, bahkan hingga perekonomian. Semua golongan masyarakat terkena dampak dari pandemi COVID-19 ini, sehingga bagi mereka yang mempunyai usaha atau kegiatan ekonomi mulai gulung tikar. Mahasiswa Universitas Diponegoro memulai aktivitas Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tanggal 5 Juli 2020, KKN ini dilakukan di kampung halaman masing-masing, sesuai dengan tajuk KKN Pulang Kampung yang memiliki tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

DSC01592
Motif Batik Durenan Indah

Melihat kenyataan di lapangan, salah satu kelompok masyarakat yang terkena dampak pandemi ini adalah Kampung Batik Durenan Indah, terletak di RW 06, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Semarang. UMKM yang dijalankan oleh warga, dimana mereka biasanya memproduksi batik untuk dijual, terpaksa berhenti kegiatannya.

Kondisi pandemi COVID-19 membuat warga RW 06 Mangunharjo khawatir untuk melakukan aktivitas. Para pengrajin Batik Durenan berdasarkan informasi dari Bapak Pramujiarto dan Ibu Siti (Ketua dari UMKM Batik Durenan Indah) bahwa selama adanya pandemi COVID-19 ini, produksi batik menjadi terhenti. Rendahnya pesanan yang datang, dan tidak adanya event-event, seperti: pameran, kompetisi lomba, dll. yang mana ajang seperti ini biasanya mendatangkan pemesanan produk batik.

Whats-App-Image-2020-07-15-at-09-26-56
Proses Pembuatan Pola dan Model Masker Kain Batik

Melihat keadaan seperti ini, mahasiswa KKN Undip TIM II Mangunharjo melakukan program “Pemberdayaan UMKM Kampung Batik Durenan Indah Pada Masa COVID-19”. Program pemberdayaan untuk memproduksi masker kain, masker kain disini bukanlah masker biasa, karena masker kain ini akan memiliki motif khas dari Batik Durenan Indah. Dengan pembuatan masker khas ini, selain memberdayakan UMKM tentu membantu pencegahan penyebaran COVID-19.

Whats-App-Image-2020-07-19-at-19-38-20
Contoh Hasil Produk Masker
Kain Batik Durenan

Masker ini dibuat sesuai dengan anjuran dari WHO, dan sesuai dengan protokol kesehatan dalam pengemasannya. Masker ini akan dijual kepada umum, selain memutar kembali perekonomian, pemasaran ini juga mengenalkan Batik Durenan kepada masyarakat luas. Di sini mahasiswa nantinya juga turut melakukan strategi dalam branding yang direncanakan pelaksanaanya pada 26 Juli hingga kegiatan KKN selesai. Branding ini antara lain: bagaimana membuat sosial media menjadi lebih menarik, serta dapat dilihat oleh orang banyak, lalu bagaimana melakukan penulisan kreatif, sehingga caption yang dibuat terlihat menarik, dan melakukan pengambilan foto produk, agar kualitas pemasaran semakin naik. Branding dilakukan untuk meningkatkan engagement, knowledge, dan reach terhadap sosial media dan tools pemasaran lainnya. Semakin tinggi angka yang diraih, semakin tinggi pula Batik Durenan dapat dikenal.

Diharapkan dengan adanya program ini, warga dari RW 06 khusus nya pada UMKM Batik Durenan Indah dapat memutar kembali roda perekonomian mereka, dimana ekonomi merupakan fakor penting dalam menopang hidup di masa pandemi COVID-19 ini. Dengan menyediakan masker kain motif batik durenan, diharapkan dapat pula membantu pencegahan virus ini, dengan begitu UMKM Batik Durenan Indah menjadi salah satu pioneer dalam pencegahan penyebaran virus. Diharpkan pula dengan branding yang lebih menarik, dan lebih kekinian dapat membantu UMKM ini dikenal lebih luas pada masyarakat, dengan harapan pula dimana dapat menaikkan tingkat pemesanan produk Batik Durenan.

Reporter:

Muhammad Raihan Febrianto 14040117120002

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ilmu Komunikasi

Universitas Diponegoro