DISKUSI DAN SOSIALISASI TOPIK COVID 19 DAN NEW NORMAL DENGAN PELANGGAN DI WARUNG MAKAN

TEMBALANG, SEMARANG (Selasa, 23/7) – Protokol kesehatan yang wajib diterapkan di era new normal terus disosialisasikan oleh pemerintah dan aparat. Berbagai macam usaha telah dilaksanakan,akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak mentaati protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kesadaran masyarakat yang masih rendah sangat berbahaya bagi sektor kesehatan di Indonesia, apalagi data covid-19 di Indonesia setiap hari makin meningkat. Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswa KKN Tim II Undip periode 2019/2020 mengusung pengabdian berupa diskusi dan sosialisasi dengan pelanggan di warung makan .

Sosialisasi dengan pelanggan di warung makan

Program ini saya lakukan bertujuan agar pelanggan tetap memenuhi aturan dari pemerintah mengenai tentang covid 19 dan pencegahannya,kemudian saya berdiskusi dengan pelanggan mengenai perkembangan covid di indonesia dan penerapan new normal di indonesia,menurut salah satu pelanggan,pelanggan setuju diterapkan new normal di karenakan akan berdampak bagi masyarakat yang sempat terkena dampak ekonomi mereka akan bisa mencari nafkah,dan bagi pelajar dan mahasiswa mereka bisa ke sekolah atau perguruan tinggi lagi,tetapi dengan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan.

Pelanggan yang saya ajak diskusi juga sangat antusias dan berharap jumlah covid 19 di indonesia bisa menurun,agar bisa melakukan aktivitas seperti layaknya sebelum pandemi covid 19,dan berharap masyarakat juga turut membantu penurunan angka covid 19 di indonesia.

Saya dan pelanggan yang tahu dan sadar betul tentang aturan new normal berdiskusi mengenai jumlah lonjakan kenaikan di covid 19 di indonesia,menurut pelanggan,kenaikan covid 19 disebabkan oleh orang-orang yang terlalu meremehkan covid 19,dengan tidak memakai masker dan sering keluar rumah padahal tidak ada kepentingan,dan juga tidak membiasakan hidup bersih dan sehat semisal habis dari luar rumah langsung cuci tangan,atau di tempat umum mereka berkerumun dan tidak melakukan sosial distancing.

Kemudian saya berdiskusi dengan pelanggan yang sadar dan mengerti aturan new normal tetapi tidak peduli,mereka duduk secara berkerumun kemudian saat saya setelah berdiskusi kemudian akhirnya dia paham,dan menuruti protokol

Terakhir saya berdiskusi dengan mereka tidak tahu aturan new normal, kenapa saya katakan mereka tidak tahu, karena saat saya berdiskusi mereka menganggap bahwa new normal ya kembali ke kebiasaan seperti sebelum pandemi, Saat jawaban mereka saya sanggah mereka tetap ngeyel dan tetap tidak percaya adanya covid 19.

Saya berdiskusi dengan 20 pelanggan,10 persepsi pelanggan yang sadar dan mengerti makna new normal,saat diskusi dengan saya mereka sadar dan tahu betul protokol yang diterapkan oleh pemerintah,kemudian 5 pelanggan sadar dan mengerti tetapi tidak peduli, kenapa saya katakan tidak peduli, karena mereka datang dan duduk secara berkerumun. Padahal mereka sebenernya tahu saat saya ajak diskusi tetapi mereka tidak menerapkan, lalu 5 pelanggan lagi mereka tidak tahu aturan new normal bahkan saat saya ajak diskusi mereka juga tidak percaya adanya covid 19.

oleh: Ghazy Dany Arkan

Dosen KKN : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si