Kurangnya Sarana Tempat Pengolahan Sampah di Lingkungan Masyarakat, Mahasiswa Undip mendesain Mesin Pencacah Sampah Organik
Jaho,Tanah Datar (25/07/2020) – Sampah adalah masalah lingkungan yang paling sulit diatasi. Faktornya yaitu volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah, dimana sering membuat kerugian daripada keuntungan. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah yang baik dan ramah lingkungan. Keberadaan alam yang hijau dan biru karena lautnya yang indah, telah usang oleh adanya limbah. Buruknya pengolahan limbah membuat keadaan limbah ini tak terelakkan lagi membuat lingkungan tercemar dan fasilitas pengolahan sampah yang kurang cekatan membuat hal ini semakin buruk. Tapi dari sebagian limbah tersebut ada juga yang dapat diatasi penanganannya, yaitu limbah yang dapat diolah kembali atau didaur ulang sebagai limbah yang bermanfaat tanpa menimbulkan kerugian. Contoh limbah yang dimaksud adalah limbah organik berupa daun tumbuhan. Menumpuknya sampah organik di lingkungan masyarakat ini hanya dapat diatasi dengan menunggu pemerintah tanpa ada warga yang bisa membantu mengatasinya. Hal ini dikarenakan warga tidak memiliki pengetahuan mengenai manfaat ekonomis dari sampah organik yang telah didaur ulang dan tidak memiliki keterampilan mengenai cara pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.
Biaya pengolahan yang tinggi, kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat ekonomis yang didapat dari sampah organik, dan kurangnya keterampilan masyarakat dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos itulah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan suatu terobosan baru berupa mesin pencacah sampah organik dalam skala kecil yang sederhana dan dapat digunakan oleh pengelola Bank Sampah Rembulan di Nagari Jaho untuk mengolah sampah organik. Selain itu alat ini juga dapat membantu masyarakat dari sisi ekonomi dengan usaha pupuk kompos.
Mesin pencacah sampah organik yang murah dan mudah ini betujuan agar dapat memberikan inovasi baru bagi masyarakat Nagari Jaho mengenai manfaat dari sampah organik yang selama ini dianggap sebagai barang tidak berharga dan memacu minat serta keterampilan masyarakat dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos melalui Bank Sampah Rembula yang ada di Nagari Jaho. Hasil daur ulang sampah mereka sendiri yakni pupuk kompos dapat digunakan pada lahan hijau di rumah masing-masing, sebagai pupuk di kelompok tani desa dan terlebih lagi dapat dikembangkan menjadi sebuah usaha. Efek lainnya adalah sampah tidak menumpuk lagi di sekitar masyarakat, sehingga dapat menunjang berkembangnya desa organik di Nagari Jaho ini.
Penulis : Muhammad Iqbal (Teknik Mesin 2016)