Belanjaku Tidak Merusak Lingkungan. Kalau Kamu?
Cilegon (22/07) – Seorang mahasiswi Prodi Administrasi Publik FISIP Undip, Gisti Raisy pada agenda KKN Pulang Kampung Undip menggandeng para pelaku usaha di Kota Cilegon sebagai media sosialisator untuk turut serta menyadarkan masyarakat secara luas mengenai upaya berbelanja tanpa merusak lingkungan. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh permasalahan lingkungan yang cukup serius di Indonesia. Indonesia diperkirakan menghasilkan 64 juta ton sampah setiap tahunnya. Namun, merujuk data Sustainable Waste Indonesia (SWI) tahun 2017, dari angka tersebut baru 7 persen yang didaur ulang, sementara 69 persen di antaranya menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat belum sepenuhnya sadar akan tantangan sustainability yang terjadi.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pengurangan sampah plastik melalui berbagai pelaku usaha. Pasalnya, kegiatan belanja masyarakat masih menjadi salah satu penyumbang kerusakan lingkungan yang signifikan Dalam program ini, mahasiswa menggunakan slogan “Belanjaku nggak ngerusak lingkungan. Kalau kamu?” yang merupakan upaya memperkenalkan masalah lingkungan kepada masyarakat yang dikenalkan melalui media, poster hingga stiker pada beberapa lokasi perbelanjaan di Kelurahan Ciwedus.

Proses pemberdayaan dilakukan pada tanggal 18 – 31 Juli 2020 dengan target para pelaku usaha secara daring maupun face to face. Hingga hari ini (26/07), mahasiswa telah berhasil menggandeng enam pelaku usaha yang bergerak di berbagai bidang. Sebagai upaya apresiasi, usaha yang telah berhasil beralih pada bahan ramah lingkungan dipromosikan melalui media @yangbumisuka.id sebagai upaya branding eco-friendly enterprises.
Konsep program ini adalah mahasiswa yang menjadikan pelaku UMKM sebagai mediator untuk mengajak konsumen secara luas agar peka terhadap permasalahan lingkungan serta berupaya untuk turut serta dalam pelestarian lingkungan mulai dari hal-hal kecil, seperti berbelanja dengan totebag atau eco-friendly bag, membiasakan jajan dengan membawa tempat makan sendiri, dan lain sebagainya.

Perizinan program pada Kepala Seksi Tata Pemerintahan dan Ketertiban Umum Kelurahan Ciwedus
Ibu Siti Nurhaeni selaku Kepala Sie. Tata Pemerintahan menyambut baik program ini, “Programnya bagus. Sesuai, soalnya di ciwedus emang banyak pelaku-pelaku usaha, mereka (pelaku usaha) banyak terpusat di BBS 2.” Ujarnya saat menanggapi rencana program (10/07).
Seluruh pelaku usaha yang telah berkontribusi memiliki harapan yang sama, yaitu sinergisitas demi ketercapaian visi dalam mengubah kebiasaan buruk dalam berbelanja menjadi kebiasaan baik serta menjadikan konsep sustainability yang semula merupakan tantangan kini berubah menjadi peluang berkehidupan yang akan datang.
Author : Gisti Raisy Ismiartha, Administrasi Publik, FISIP Undip
Editor : Dr. Khairul Anam, S.Si, M.Si