Ikuti Tren Urban Farming, Mahasiswa KKN UNDIP Ajari Cara Pembuatan Kompos pada Lahan Sempit

Awirarangan (20/7). Akibat dari pandemi COVID-19 muncul beberapa budaya baru di masyarakat Indonesia salah satunya urban farming. Selain mengisi kegiatan dirumah aja, berkebun di sekitar rumah menghasilkan berbagai buah dan sayuran sehat yang tentunya bisa dikonsumsi sendiri. Dalam kegiatan urban farming ini harus memperhatikan beberapa hal seperti media tanam yang digunakan serta pemberian kompos dan pupuk cair yang cukup. Oleh karena itu Fika Rachmaniar Efriani seorang mahasiswi KKN Universitas Diponegoro memanfaatkan kegiatan urban farming ini untuk mengurangi sampah organik di RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan dengan cara membuat pelatihan pembuatan kompos dengan bahan dasar sampah dapur.

Metode yang digunakan dalam pelatihan pembuatan kompos ini yaitu metode Takakura. Metode Takakura ini cara pembuatannya cukup mudah, bahan-bahannya mudah dicari dan tidak membutuhkan lahan yang besar, sehingga sangat cocok untuk diterapkan di daerah pemukiman padat penduduk seperti di  RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan.

Pembuatan Kompos dengan Metode Takakura

Peserta pelatihan pembuatan kompos ini yaitu warga RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan, Kuningan. Pelatihan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) dengan cara mengupload video tutorial pembuatan kompos pada media sosial youtube yang kemudian link nya disampaikan pada grup whatsaap yang beranggotakan warga RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan. Hal ini dilakukan karena adanya anjuran untuk tidak berkumpul atau mengumpulkan banyak orang yang mana hal tersebut dapat meningkatkan penyebaran virus COVID-19.

Isi dari video tutorial yang dikirim untuk warga yaitu pertama menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan kompos dengan metode takakura. Alat yang diperlukan yaitu pengaduk, keranjang dan ember sedangkan bahan yang diperlukan yaitu sampah dapur, EM4, air, gula, kompos yang sudah jadi, kain bekas dan sekam. Kemudian, dijelaskan cara pembuatan cairan starter yang terbuat dari EM4, air dan gula. Setelah itu dijelaskan pula tahap pencampuran bahan, hingga tahap akhir yaitu penyimpanan pupuk untuk proses pembusukan sampai nantinya menjadi pupuk kompos yang siap digunakan.

Respon masyarakat RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan untuk kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan metode Takakura ini sangatlah baik. Mereka aktif bertanya, berdiskusi bahkan ada yang memberi saran dan komentar untuk pelatihan ini.

Beberapa Respon Warga RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan Mengenai Pelatihan Pembuatan Kompos

Dengan pelaksaan program kerja ini diharapkan masyarakat dapat meniru pembuatan pupuk kompos tersebut, terbantu dalam kegiatan urban farming karena dengan membuat kompos sendiri tentunya bisa lebih menghemat biaya dan suatu saat bisa dikembangkan pupuk kompos ini untuk wirausaha dan lain-lain. Selain itu diharapkan timbulan sampah rumah tangga berupa sampah organik di RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan dapat berkurang.

Penulis: Fika Rachmaniar Efriani

Editor : Solikhin