Mahasiswa KKN bagi Buku Saku Serba-Serbi Pandemi Covid-19

Semarang, Tembalang (Minggu, 27/07) – Pada saat ini angka kasus positif corona semakin meningkat. Peningkatan kasus ini cukup memprihatinkan termasuk di lingkungan Kelurahan Sambiroto Kecamatan Tembalang. Kelurahan ini menempati posisi kedua setelah Kelurahan Sendangmulyo di area Kecamatan Tembalang. Beberapa hari yang lalu dikabarkan bahwa terdapat salah seorang meninggal akibat terkena covid-19 di lingkungan RW 04. Kabar tersebut turut menyita perhatian dari warga mengingat bahwa RW 04 berarti sudah tidak lagi menyandang predikat RW yang “bersih” terhadap corona.

Pelaksanaan edukasi kepada pedagang di Warung PPK RW 04

Lingkungan RW 04 yang tepatnya berada di Perumahan Bumi Wana Mukti memiliki warung PKK dan juga sebutan “Kampung Bina Usaha” yang merupakan suatu potensi perekonomian namun juga menjadi tantangan sekaligus ancaman pada kondisi pandemi saat ini. Adapun tantangan tersendiri ialah menyadarkan warga masyarakat beserta pedagang untuk tertib dalam mematuhi protokol kesehatan untuk menghadapi ancaman penularan covid-19 di tempat-tempat yang rawan akan kerumunan massa.

Melakukan edukasi sembari menunjukkan gambar visualisasi pada buku saku

Oleh karena itu, perlu upaya kembali untuk mengedukasi warga setempat termasuk pedagang yang beraktivitas keseharian di lingkungan RW 04 mengenai covid-19, berbagai upaya pencegahan, serta protokol kesehatan yang harus dipatuhi pada era new normal atau adaptasi kebiasaan baru. Edukasi dilakukan dengan kunjungan secara satu per satu ke pedagang – pedagang yang sedang berada di warung PKK RW 04 dan pemilik usaha warung di lingkungan RW 04.

Poin-poin yang disampaikan merupakan penjabaran dari program 1 dan program 2 KKN yaitu penyampaian edukasi mengenai covid-19; pentingnya menggunakan masker, mencuci tangan dengan benar, cara mencuci masker kain; hal – hal yang harus diperhatikan pada saat sampai di rumah setelah berpergian; mengenali istilah baru kasus suspek, probable, konfirmasi dan kontak erat; serta mengenalkan berbagai protokol kesehatan di tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, pasar, restoran, dll. Semua poin tersebut terangkum dalam satu buku saku yang berjudul “Buku Saku Serba-Serbi Pandemi Covid-19”.

Penyerahan buku saku dan masker kain.
Mencontohkan etika batuk dan bersin yang benar

Pemilihan media cetak berupa booklet yang telah disertai berbagai gambar visualisasi diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk membaca serta memudahkan untuk memahami konten edukasi dengan baik. Selain itu, diharapkan buku saku/booklet yang telah diberikan dapat menjadi bahan bacaan bagi para pedagang beserta keluarga di rumah untuk sama-sama menjaga diri dan keluarga serta masyarakat sekitar.

Kunjungan ke pedagang-pedagang menimbulkan interaksi antara mahasiswa dengan pedagang yang bersangkutan.

“Iya Mbak, kalo sampai di rumah langsung ganti baju sama mandi.”, ujar Bu Sum, salah seorang pedagang pada saat penyampaian mengenai hal – hal yang harus dilakukan pada saat tiba di rumah agar memutus risiko membawa virus dari luar ke dalam rumah.

Walaupun masih terdapat salah seorang pedagang yang belum mengenakan masker pada saat berbicara atau masker diturunkan, setelah penyampaian edukasi mengenai pentingnya mengenakan masker, pedagang tersebut memberikan respon yang positif dengan mengangguk memahami.

Selain itu, salah seorang pemilik usaha warung yang juga warga RW 04 yang semula belum mengetahui bahwa penggunaan masker kain maksimal dalam waktu 4 jam menjadi teredukasi untuk mengganti masker kain jika sudah lebih dari waktu, serta mengingatkan anaknya yang aktif bekerja untuk membawa masker kain cadangan dan menyimpan masker kain di dalam plastik apabila belum sempat untuk segera mencuci.

Afifah Nur Fahada – Fakultas Kedokteran UNDIP

Dosen KKN : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si