Sampah banyak bertebaran dimana-mana? Tenang ada solusinya kok!

Survey Permasalahan Sampah di Lingkungan RT 08 RW 07 Kel. Kranji Kab. Banyumas

Kranji, Kab. Banyumas (21/7/2020)

Sampah kian hari kian menumpuk dimana-mana. Produk apapun yang kita pakai jika sudah habis maka akan menjadi sampah, sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi. Sampah tersebut terbagi menjadi dua jenis dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat. Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.

Hasil survei saya di desa daerah tempat tinggal saya, menemukan banyak sampah berserakan dimana-mana. Pengolahan sampah terpadu menjadi ide saya untuk mengatasi masalah sampah yang sudah ada sejak dulu sampai sekarang di lingkungan RT 08 RW 07, tempat tinggal saya.

“Permasalahan  ya memang ada di sampah, dari dulu sampai sekarang masih sama saja. Banyak dari lingkungan tempat tinggal kita yang setiap hari memproduksi sampah sampai sering menumpuk di tempat sampah di depan rumahnya. Itu yang kita perlu lakukan untuk mengurangi sampah ya dengan cara seperti rencana program KKN mas Erza. Harapannya sih nantinya dapat mengurangi sampah yang ada ya.” Ujar Ibu Wiwit selaku Ibu RT 08 RW 07.

Sebagai solusi terkait permasalahan sampah yang ada di kawasan RT 08 RW 07, saya merencanakan program kerja KKN yaitu Desain Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Program pengelolaan sampah tersebut berbasis sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle), program ini memfasilitasi masyarakat dikawasan permukiman padat diperkotaan dibeberapa kota di Indonesia untuk melaksanakan pengelolaan sampah yang sesuai dengan pilihan dan kondisi lingkungan sekitar mereka.

Konsep program ini adalah sampah yang berasal dari lingkungan rumah warga dibawa ke tempat penampungan sampah khusus 3R yang digunakan untuk pengolahan sampah lebih lanjut. Disana terdapat bank sampah yang nantinya sampah disetorkan terlebih dahulu, selanjutnya sampah akan dipilah dibagian pengolahan sampah. Sampah dikelompokkan sesuai unsurnya menjadi sampah organik, anorganik dan B3. Sampah organik seperti daun kering, buah busuk, sayuran sisa akan diolah menjadi pupuk kompos sedangkan sampah anorganik seperti barang pecah belah, plastik, kardus, kertas akan dijual ke lapak yang lebih besar atau pabrik. Selanjutnya sampah B3 meliputi baterai, sisa elektronik, popok bayi akan dimasukkan kedalam wadah karung plastik dan dibuang ke truk sampah bersama residu lainnya ke TPA. Konsep pengelolaan persampahan ini diharapkan dapat berjalan dengan baik. Tentunya program ini akan melibatkan masyarakat sebagai penggerak untuk menjaga kebersihan lingkungan dan agar terbentuk penyadaran bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi di lingkungan sekitar rumah bahwa sampah dapat dijadikan potensi mendorong perekonomian masyarakat.

Penulis : Erza Refitama Arizky, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Editor : Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes.