Manfaatkan sampah rumah tangga, ciptakan jamu kuat untuk tanaman

Kalikarung, Wonosobo (19/07). Banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang begitu saja sering kali menimbulkan banyak masalah seperti muncul bau tidak sedap dan menjadi sumber penyakit. Berawal dari masalah ini mahasiswa KKN TIM II Undip berinisiatif memberikan pelatihan pembuatan jamu kuat tanaman untuk warga desa Kalikarung. Jamu kuat tanaman atau MOL merupakan sekumpulan mikroorganime yang memiliki manfaat untuk menyuburkan tanah, sebagai dekomposer, fungisida, insektisida, dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

Produk jamu kuat untuk tanaman

Pembutan jamu kuat tanaman sangat mudah, murah, dan banyak dijumpai di sekitar kita, seperti buah busuk, sisa sayuran, nasi basi, air cucian beras, dan gula jawa. Cara pebuatannya adalah dengan memasukkan 1 liter air cucian beras ke dalam botol bekas air mineral, potong halus seperti buah busuk, sisa sayuran, nasi basi, dan gula jawa kemudian dimasukkan kedalam botol. Fermentasi selama 2 minggu sampai larutan memiliki bau asam manis seperti tapai, setiap 2 hari sekali botol dibuka untuk sirkulasi udara. Cara penggunaan jamu kuat ini adalah dengan mengencerkan jamu dan air dengan  perbandingan 1:15 kemudian disiramkan pada tanaman.

Antusiame ibu-ibu dalam membuat MOL

Ibu-ibu sangat antusias dan bersemangat dalam pelatihan ini, cukup diberikan materi sekali ibu-ibu langsung dapat mempraktekkan karena prosedurnya sangat mudah. Setelah pelatihan ini diharapkan ibu-ibu rumah tangga mampu memanfaatkan sampah rumah yang sebelumnya tidak berguna menjadi pupuk yang bermanfaat unuk tanaman, selain itu menghemat pengeluaran di tengah pandemi covid-19 karena mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harus beli di toko. (Arif Setiawan / Eko Ariyanto)