DARI LIMBAH MENJADI RUMAH DAN JALAN, MAHASISWA KKN UNDIP AJARKAN HAL INI

Purwadana-Karawang (21/7).  Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) tengah melaksanakan program KKN ketika pandemi Covid-19 melanda negeri. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II 2020 yang diselenggarakan Universitas Diponegoro kali ini  berbeda dengan KKN yang biasanya dilakukan. KKN kali ini dilaksanakan berdasarkan domisli masing masing mahasiswa. Para mahasiswa diminta untuk mengimplementasikan Program pengabdian masyarakat dengan membuat program kerja dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Program KKN  dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2020 hingga 15 Agustus 2020 atau selama 42 hari dan berkolaborasi dengan pemerintah kota/kabupaten hingga RT dan RW domisili masing-masing mahasiswa.

Pandemi virus Corona (COVID-19) membuat kondisi ekonomi sebagian besar masyarakat turun drastis oleh karena itu masyarakat membutuhkan penghematan biaya dan penambahan pemasukan di masa pandemi. Salah satu potensi yang ada di  Desa Purwadana adalah banyaknya persawahan dan tukang kayu. Dari potensi tersebut menghasilkan banyaknya limbah berupa serbuk gergaji dan gabah padi. Namun selama ini warga Desa Purwadana hanya membakar dan menjual limbah tersebut dengan harga yang sangat. Hal ini yang memicu mahasiswa KKN Tim II Undip di Desa Purwadana  dalam mengembangkan potensi dari limbah tersebut ke produk lain guna meningkatkan nilai ekonomi warga. Ketersediaan limbah organik seperti serbuk kayu dan gabah padi bisa menjadi terobosan dan alernatif baru yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangkan ekonomi kreatif

Pada hari  Minggu (19-07-2020) Muhammad Ario Ilham mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin yang sedang melaksanakan KKN di Desa Purwadana, Kabupaten Karawang, melakukan sosialiasasi dan pelatihan mengenai “Pemanfaatan Limbah Organik Serbuk Kayu dan Gabah Padi menjadi Batako Akustik dan Paving Block” kepada anggota karang taruna, Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Dusun Bugel. Kegiatan ini dilaksanakan dari jam 3 sore sampai jam 7 malam di Sekretariat KKM. Dengan sasaran bapak-bapak dan anak-anak muda diharapkan dapat mengembangkan inovasi tersebut.

Dalam pelatihan dijelaskan mengenai fungsi batako akustik yang dapat dijadikan sebagai penyekat ruangan dengan keunggulan mampu berfungsi sebagai peredam bunyi dan getaran. Cara pembuatannya pun menggunakan alat dan bahan yang sederhana karena dapat kita temui sehari-hari seperti semen pc, serbuk gypsum dan limbah serbuk kayu dan gabah padi. Selama kegiatan pelatihan berlagsung, tampak antusiasme dari para peserta. Hal ini terlihat dari peserta yang banyak bertanya untuk mengetahui lebih jauh mengenai batako akustik tersebut. Selain membuat batako dan paving block mahasiswa KKN Tim II Undip juga membuat alat cetaknya dari besi limbah dan kayu sisa. Setelah pelatihan selesai kemudian dilanjutkan dengan acara serah terima alat cetak dan produknya oleh mahasiswa KKN dan Sekretaris KKM.

Penulis : Muhammad Ario Ilham

Editor : Solikhin

Oleh: Muhammad Ario Ilham Firmandito (S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik)

Editor : Solikhin S.Si., M.Sc.