Terapkan Sehat Patuh Produktif di Era New Normal

Semarang, (26/07) – Salahsatu upaya untuk meminimalisir tersebarnya virus corona adalah dengan penerapan new normal atau kenormalan baru. New normal merupakan suatu skenario untuk mempercepat penanganan covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Dengan kata lain, new normal merupakan pembukaan kembali kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam aspek kegiatan perekonomian dan kegiatan sosial.

Untuk terwujudnya new normal, masyarakat harus taat, patuh dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat harus mau beradaptasi untuk mengurangi penyebaran Covid-19, tanpa terkecuali Kota Semarang. Kota Semarang kini juga menerapkan new normal dengan tujuan tetap produktif menjalankan aktifitas sesuai dengan protokol kesehatan untuk aman dari virus corona. Untuk membantu masyarakat dalam memahami dan menerapkan kebijakan new normal tersebut, mahasiswa KKN Tim II Tahun 2020 Universitas Diponegoro membantu mensosialisasikan kebijakan penerapan new normal khususnya di Kelurahan Banyumanik.

Sosialisasi yang dilakukan kepada warga RT 10 RW 02 Kelurahan Banyumanik dilaksanakan dengan cara door to door pada Sabtu, 25 Juli 2020. Sosialisasi tersebut disambut antusias oleh warga setempat. Penyampaian materi sosialisasi yaitu berupa penjelasan apa itu new normal, bagaimana penerapannya dan penyampaian protokol new normal dari kemenkes. Penyampaian protokol kesehatan diantaranya dengan kewajiban memakai masker, sering mencuci tangan, sedia handsanitizer, makanan bergizi seimbang, rajin olahraga, dan tetap melakukan physical distancing. Protokol-protokol kesehatan tersebut sering diabaikan oleh warga karena new normal dianggap telah aman dari virus. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di RT 10 Kelurahan Banyumanik juga tetap dilaksanakan, sesuai dengan tujuan new normal yaitu tetap produktif dan beradaptasi dengan Covid-19. Kegiatan seperti perawatan kebun tanaman obat keluarga yang menjadi kegiatan rutin warga dilakukan secara bergilir agar tidak terlalu ramai dan tetap melaksanakan physical distancing. Kegiatan-kegiatan lain juga tetap dijalankan namun dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Sosialisasi dan pelaksanaan kegiatan dengan tetap patuh terhadap protokol kesehatan

Sosialisasi dibutuhkan karena kebijakan new normal tersebut merupakan kebijakan yang bersifat top down, atau kebijakan yan dibentuk pemerintah pusat dan implementasi kebijakan dilakukan tersentralisir dilakukan pemerintah dibawahnya, sehingga dibutuhkan sosialisasi terutama pada tingkat RT untuk memaksimalkan efektivitas dari kebijakan new normal tersebut.

Author : Kiki Meidiana Rosita – FISIP – Administrasi Publik

Editor : Dr. Ir. Suryanti, M.Pi