#XPalang Gang dan Tandon Air Sebagai Salah Satu Upaya Pemutusan Rantai Penyebaran Covid-19X-21-B-4#
Gedanganak, Ungaran (30/7/2020)-Upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 masih terus dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Tim SATGAS tanggap Covid-19 Kelurahan Gedanganak Kecamatan Ungaran Timur mengajak seluruh masyarakat lingkungan Kelurahan Gedanganak untuk ikut serta berpartisipasi dalam penanganan penyebaran virus Covid-19. Selain itu, adanya pengutusan Kamtib Babinmas ke Kelurahan Gedanganak untuk melakukan pengecekan dan memastikan perangkat desa maupun masyarakat agar taat pada protokol kesehatan yang berlaku.
Seluruh Rukun Warga (RW) yang berada di lingkungan Kelurahan Gedanganak juga turut aktif berpartisipasi dalam upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19, tak terkecuali RW 09 atau Perumahan Gedang Asri Baru. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi warga yang menjadi kasus positif terkontaminasi Covid-19 karena sebelumnya sudah ada satu warga dari RT 09 yang positif terkontaminasi Covid-19, namun sekarang sudah dinyatakan sembuh dan sudah kembali beraktifitas.
Berdasarkan observasi yang dilakukan mahasiswa KKN Undip Tim II (27/7), salah satu upaya yang dilakukan oleh RW 09 yaitu pembuatan palang dihampir setiap RT dan penyediaan tempat cuci tangan yang diberikan oleh PT Ungaran Sari Garments. Palang pada gang tidak hanya ditutup pada malam hari, tetapi bahkan siang haripun bisa ditutup. Maka dari itu setiap ada tamu yang dari dari luar wilayah RW 09 harus lapor terlebih dahulu untuk bisa dicek suhu dan keperluannya. Selain itu, pemasangan banner yang melarang pengamen maupun peminta sumbangan untuk masuk ke wilayah RW 09 untuk menghindari adanya virus yang mungkin dibawa dari luar.
Wawancara yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip Tim II (27/7) kepada salah satu warga RW 09 yang bekerja sebagai karyawan pabrik dari PT Ungaran Sari Garments yang telah memberikan tandon air untuk cuci tangan mengatakan bahwa PT Ungaran Sari Garments PEDULI tidak hanya memberikan tandon air kepada RW 09 saja, tetapi juga kepada RW atau daerah lainnya. Bahkan di pabrikpun sangat ketat dalam protokol kesehatan, diantaranya yaitu pengecekan suhu badan sebelum masuk ruangan, memakai masker, cuci tangan atau hand sanitizer, jaga jarak antarkaryawan, dan pembagian jam kerja pagi ataupun malam.
Meskipun sudah dilakukan upaya tersebut, masih saja ada warga yang tidak patuh pada protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker, tidak cuci tangan, tidak jaga jarak, dan tamu yang tidak lapor. Tentu saja hal ini dapat meresahkan warga lainnya yang sudah sadar akan aturan penanggulangan yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, harapannya baik pemerintah maupun warga harus bersama-sama melakukan upaya sebaik mungkin untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.