MENGATASI ROB DAN LAHAN SEMPIT, MAHASISWA KKN UNDIP MENGGERAKKAN IBU-IBU PKK UNTUK TANAM HIDROPONIK SEDERHANA DIRUMAH MASING-MASING
Kabupaten Pekalongan (26/7) – Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi covid-19 ini, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2020 di RT 26 RW 10 Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto menggerakkan ibu-ibu PKK untuk menanam hidroponik di rumah masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mengatasi sempitnya lahan perumahan dan rusaknya lahan pertanian karena rob. Desa Rowoyoso terletak sekitar 5,9 km dari pesisir pantai menyebabkan daerahnya sering terkena banjir rob. Tanah pertanian pun menjadi rusak dan tidak bisa ditanami lagi, hingga kemudian berubah menjadi tanah perumahan.


Rangkaian kegiatan penanaman hidroponik dimulai dengan diadakannya sosialisasi dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK mengenai hidroponik sederhana. Sosialisasi dan pelatihan ini berupa penjelasan singkat mengenai hidroponik, cara penyemaian, cara pemindahan bibit semai ke media hidroponik sederhana, hingga perawatan. Pembuatan hidroponik sederhana ini memanfaatkan alat dan bahan yang sederhana atau barang bekas seperti sterofoam bekas makanan, gelas plastik, busa bekas, kapas, kain flanel, bak baskom, dan sebagainya. Pemakaian alat dan bahan yang sederhana ini bertujuan agar memudahkan untuk mempraktekkannya di rumah.




Metode hidroponik dipakai karena metode ini sangat mudah dan efektif untuk dilakukan di daerah padat penduduk. Selain itu kegiatan ini dapat menjadikan ibu-ibu PKK RT 26 RW 10 Desa Rowoyoso agar lebih produktif selama masa pandemi. Penanaman hidroponik memiliki beberapa keuntungan, diantaranya yaitu lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit, produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan menggunakan tanah, tidak ada resiko kebanjiran, kekeringan, ataupun ketergantungan lainnya terhadap alam; tanaman akan memberikan hasil yang kontinu.



Antusiasme ibu-ibu PKK RT 26 RW 10 Desa Rowoyoso yang datang pada saat kegiatan tersebut sangat bagus. Mereka cenderung aktif untuk bertanya dan melakukan tahapan-tahapan pelatihan dengan baik. Mereka juga kooperatif dalam menerapkannya dirumah masing-masing. Hal ini dibuktikan pada saat monitoring hari pertama dari rumah ke rumah (door to door) oleh mahasiswa KKN. Tentu saja, membuat kami (mahasiswa KKN yang mengadakan kegiatan) sangat mengapresiasi hal tersebut. Diharapkan kedepannya, program hidroponik ini dapat berjalan secara berkelanjutan sampai dapat memanen hasilnya sendiri.


Metode hidroponik dipakai karena metode ini sangat mudah dan efektif untuk dilakukan di daerah padat penduduk. Selain itu kegiatan ini dapat menjadikan ibu-ibu PKK RT 26 RW 10 Desa Rowoyoso agar lebih produktif selama masa pandemi. Penanaman hidroponik memiliki beberapa keuntungan, diantaranya yaitu lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit, produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan menggunakan tanah, tidak ada resiko kebanjiran, kekeringan, ataupun ketergantungan lainnya terhadap alam; tanaman akan memberikan hasil yang kontinu.
Antusiasme ibu-ibu PKK RT 26 RW 10 Desa Rowoyoso yang datang pada saat kegiatan tersebut sangat bagus. Mereka cenderung aktif untuk bertanya dan melakukan tahapan-tahapan pelatihan dengan baik. Mereka juga kooperatif dalam menerapkannya dirumah masing-masing. Hal ini dibuktikan pada saat monitoring hari pertama dari rumah ke rumah (door to door) oleh mahasiswa KKN. Tentu saja, membuat kami (mahasiswa KKN yang mengadakan kegiatan) sangat mengapresiasi hal tersebut. Diharapkan kedepannya, program hidroponik ini dapat berjalan secara berkelanjutan sampai dapat memanen hasilnya sendiri.
Editor: Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes