WARGA KELURAHAN BANJARDOWO BERSAMA MAHASISWA UNDIP MENDADAK MENJADI PARA PENJAHIT MASKER UNTUK BERSIAP HADAPI NEW NORMAL!

Semarang (21/7). Warga Griya Bumi Banjardowo Indah RT 09/RW 06 Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang bersama salah satu mahasiswa UNDIP yaitu Tania Ikalia mengawali kegiatan pada minggu ketiga dan keempat dengan melaksanakan program kerja kegiatan kedua, yaitu Pemberdayaan Perempuan di Griya Bumi Banjardowo Indah Melalui Pelatihan Pembuatan Masker Kain 3 Lapis Sebagai Salah Satu Perwujudan Pencegahan Covid-19 dan Persiapan New Normal di Kota Semarang. Kegiatan ini diawali dengan adanya sosialisasi yang dilakukan kepada warga termasuk para anak kecil, hal ini dilakukan karena mengingat rendahnya kesadaran para warga untuk menggunakan masker ketika berada di luar rumah.

Pada minggu ketiga tepatnya Selasa (21/7) pukul mulai dilaksanakannya program “Pemberdayaan Perempuan di Griya Bumi Banjardowo Indah Melalui Pelatihan Pembuatan Masker Kain 3 Lapis Sebagai Salah Satu Perwujudan Pencegahan Covid-19 dan Persiapan New Normal di Kota Semarang”. Program ini dilakukan karena Kelurahan Banjardowo merupakan salah satu kelurahan di Kota Semarang yang terdaftar sebagai zona merah,hal ini dibuktikan dengan adanya data dari dinas kesehatan kota semarang yang menyatakan bahwa semakin meningkatnya dari hari ke hari angka positif di kelurahan banjardowo yaitu sebanyak 14 pasien positif. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena ketika pada minggu pertama telah diadakan survey dan observasi lingkungan ditemukan fakta dilapangan bahwa masyarakat memiliki tingkat kesadaran mengenai protocol kesehatan yang rendah, salah satunya ialah tidak mengenakan masker saat berada di luar rumah. Selain itu, program ini dilakukan karena ingin berusaha memberikan solusi kepada warga untuk dapat membuat suatu usaha yang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangganya, mengingat masa pandemic beberapa warga terdapat yang terkena PHK. Tentu, ini menjadi suatu permasalahan yang kompleks. Selain itu, program ini juga berusaha untuk menjadi ‘stress relieve’ bagi anak-anak, karena mereka memiliki kegiatan yang positif serta menambah pengetahuan perihal jahit-menjahit. “Iya mbak, adanya pelatihan pembuatan masker ini jadi menambah kreativitas kita sebagai anak muda, karena kita juga jadi bisa membuat masker sendiri tanpa harus beli, jadi lebih menghemat” Ungkap Riqqa selaku salah satu warga perempuan di  RT 09 Griya Bumi Banjardowo Indah.

Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan di Griya Bumi Banjardowo Indah Melalui Pelatihan Pembuatan Masker Kain 3 Lapis Sebagai Salah Satu Perwujudan Pencegahan Covid-19 dan Persiapan New Normal di Kota Semarang ini dimulai dengan adanya sosialisasi yang dilakukan kepada warga. Sosialisasi ini dilakukan sebagai pelaksanaan program kedua pada tahap 1, yaitu menjelaskan kepada warga bahwa betapa pentingnya kita sebagai masyarakat taat kepada aturan pemerintah untuk memperhatikan protocol kesehatan yang disiapkan untuk menghadapi new normal. Selain itu, mengingatkan kepada warga bahwa dengan taat kepada aturan pemerintah mengenai protocol kesehatan ini bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga sangat penting untuk diindahkan. Selain itu, juga menjelaskan apa saja yang dibutuhkan ketika bersiap menghadapi new normal dengan membagikan brosur dan masker kepada warga. Kegiatan ini dilakukan dari (21/7) hingga (28/7) secara door to door maupun bertemu dengan warga diluar rumah, atau secara daring. Pada tahap ke-2 yaitu Pelatihan pembuatan masker, kegiatan ini menggunakan bahan-bahan seperti 3 buah kain berbeda motif, mesin jahit portable, dan alat jahit lainnya. Pelatihan ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara door to door maupun berkumpul di depan rumah Ketua RT 09 dengan menggelar tikar. Pelatihan dilakukan secara bergantian, dari membuat pola masker, menggunting hingga mengoperasikan mesin jahit portable.

(Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan di Griya Bumi Banjardowo Indah Melalui Pelatihan Pembuatan Masker Kain 3 Lapis Sebagai Salah Satu Perwujudan Pencegahan Covid-19 dan Persiapan New Normal di Kota Semarang)

Maka dari itu, Program pelatihan pembuatan masker ini menjadi salah satu solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh warga RT 09. Selain menjadi solusi, juga sebagai sarana stress reliever di tengah pandemic, karena para warga juga menambah kegiatan yang positif yang menambah kreatifitas yang dimiliki, dimana tentu juga memiliki manfaat yang dapat menunjang perekonomian rumah tangga para warga RT 09. Selain itu, program ini juga sejalan dengan tujuan dari SDG’s dimana adanya kesetaraan gender ditengah pandemic untuk dapat memenuhi harapan dan kesadaran dari warga sendiri mengenai pentingnya penggunaan masker disaat pandemic seperti saat ini.

Oleh Tania Ikalia Putri Permana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Diponegoro